Kupang (ANTARA) - Srikandi PLN UIW NTT dan PLN UP3 Sumba telah menetapkan komitmen yang kuat dalam pemberdayaan perempuan rentan di Pulau Sumba lewat Gerakan Srikandi Volunteer PLN NTT dalam rangka mendukung Hari Volunteer Seduna yang jatuh setiap tanggal 5 Desember.
"Hari Volunteer Sedunia ini menjadi momen penting bagi kami untuk memberikan fokus khusus pada pemberdayaan perempuan. Kami percaya bahwa dengan mendukung dan memberdayakan perempuan, kita membangun masyarakat yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan," kata Ketua Srikandi Volunteer PLN NTT, Margareta Yupukoni dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, (27/11/2023).
Dalam semangat memuliakan peran perempuan dalam berbagai sektor kehidupan, Srikandi Volunteer PLN NTT telah mengadakan kegiatan pemberian bantuan bagi masyarakat lewat pelatihan maupun sesi pembelajaran keterampilan bagi perempuan dari latar belakang ekonomi yang rentan.
Program pelatihan yang dilaksanakan oleh PLN ini yakni pelatihan menjahit, pemberian bantuan mesin jahit, dan pemberian bantuan tambahan.
Margareta Yupukoni pun menyampaikan bahwa peranan perempuan dalam sehari-hari sangat berpengaruh dan memberikan dampak kepada kehidupan.
Manager PLN UP3 Sumba Amrijal A Simarmata mengatakan PLN sudah melakukan program-program kerja yang dapat meningkatkan partisipasi peran perempuan.
Oleh karena itu partisipasi para Srikandi dalam rangka Hari Volunteer Sedunia tidak hanya merayakan semangat para Srikandi, tetapi juga menegaskan komitmen para Srikandi untuk menciptakan dampak yang berkelanjutan dalam kehidupan perempuan yang membutuhkan.
"Dengan terus melanjutkan upaya pemberdayaan ini, gerakan Srikandi ini berharap dapat menciptakan perubahan positif yang lebih besar bagi perempuan di seluruh Indonesia," katanya berharap.
Baca juga: PLN sosialisasi layanan lewat PLN Mobile Goes To School
Adapun dukungan Srikandi Volunteer PLN NTT berupa pemberian bantuan pelatihan menjahit dilakukan beberapa waktu lalu di Sumba Timur. Sebanyak 20 orang perempuan mengikuti pelatihan tersebut.
Baca juga: PLN UPK Flores dan STPM Santa Ursula Ende tanam 2.000 anakan mangrove
"Setelah 18 hari kami berlatih disini kami sudah mengetahui dasar-dasar dari menjahit, kami kembali ke rumah masing-masing dan sudah bisa menerima pesanan jahitan terutama dress, rok, blues sama rompi," ucap salah seorang peserta pelatihan bernama Yeni Suryani Yunus.
"Hari Volunteer Sedunia ini menjadi momen penting bagi kami untuk memberikan fokus khusus pada pemberdayaan perempuan. Kami percaya bahwa dengan mendukung dan memberdayakan perempuan, kita membangun masyarakat yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan," kata Ketua Srikandi Volunteer PLN NTT, Margareta Yupukoni dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, (27/11/2023).
Dalam semangat memuliakan peran perempuan dalam berbagai sektor kehidupan, Srikandi Volunteer PLN NTT telah mengadakan kegiatan pemberian bantuan bagi masyarakat lewat pelatihan maupun sesi pembelajaran keterampilan bagi perempuan dari latar belakang ekonomi yang rentan.
Program pelatihan yang dilaksanakan oleh PLN ini yakni pelatihan menjahit, pemberian bantuan mesin jahit, dan pemberian bantuan tambahan.
Margareta Yupukoni pun menyampaikan bahwa peranan perempuan dalam sehari-hari sangat berpengaruh dan memberikan dampak kepada kehidupan.
Manager PLN UP3 Sumba Amrijal A Simarmata mengatakan PLN sudah melakukan program-program kerja yang dapat meningkatkan partisipasi peran perempuan.
Oleh karena itu partisipasi para Srikandi dalam rangka Hari Volunteer Sedunia tidak hanya merayakan semangat para Srikandi, tetapi juga menegaskan komitmen para Srikandi untuk menciptakan dampak yang berkelanjutan dalam kehidupan perempuan yang membutuhkan.
"Dengan terus melanjutkan upaya pemberdayaan ini, gerakan Srikandi ini berharap dapat menciptakan perubahan positif yang lebih besar bagi perempuan di seluruh Indonesia," katanya berharap.
Baca juga: PLN sosialisasi layanan lewat PLN Mobile Goes To School
Adapun dukungan Srikandi Volunteer PLN NTT berupa pemberian bantuan pelatihan menjahit dilakukan beberapa waktu lalu di Sumba Timur. Sebanyak 20 orang perempuan mengikuti pelatihan tersebut.
Baca juga: PLN UPK Flores dan STPM Santa Ursula Ende tanam 2.000 anakan mangrove
"Setelah 18 hari kami berlatih disini kami sudah mengetahui dasar-dasar dari menjahit, kami kembali ke rumah masing-masing dan sudah bisa menerima pesanan jahitan terutama dress, rok, blues sama rompi," ucap salah seorang peserta pelatihan bernama Yeni Suryani Yunus.