Kupang (ANTARA News NTT) - Dinas Kesehatan Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, telah melakukan fogging atau pengasapan di 60 titik sebagai upaya penanggulangan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terus meningkat di ibu kota provinsi berbasis kepulauan ini.
"Hingga saat ini fogging masih terus dilakukan Dinas Kesehatan. Fogging diprioritaskan di daerah-daerah yang sudah memiliki kasus DBD di Kota Kupang," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Kota Kupang, Sri Wahyuningsi ketika ditemui Antara di Kupang, Rabu (6/2).
Menurut dia, pengasapan di 60 titik tersebar di 48 kelurahan dan enam kecamatan itu dilakukan di daerah yang ada kasus DBD.
Sri menjelaskan, pengasapan dilakukan Dinas Kesehatan sudah berlangsung sejak Wali Kota Kupang Jefri Riwu Koreh menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) DBD.
"Kegiatan fogging terus dilakukan untuk mengeliminasi nyamuk penular virus DBD berdasarkan pasca kerawanan penyebaran DBD masing-masing kelurahan," tegasnya.
Kegiatan fogging akan semakin diintensifkan menyusul terus meningkatnya penderita penyakit DBD yang hingga saat ini telah mencapai 305 kasus.
"Apabila ada laporan kasus DBD kami ikuti dengan melakukan fogging secara bergantian di lokasi-lokasi yang memiliki kasus DBD," tegas Sri.
Harapanya, kata Sri, melalui fogging mampu menekan kasus DBD yang terjadi di ibu kota provinsi NTT ini.
"Kami berharap apabila sudah dilakukan fogging masyarakat bisa melakukan pembersihan sarang nyamuk sehingga jentik nyamuk tidak berkembang, karena pengasapan hanya mampu membunuh nyamuk dewasa sedangkan jentik tetap bertahan sehingga perlu dibersihkan," ujar Sri.
Baca juga: Kabupaten Kupang dapat bantuan alat fogging
Baca juga: Fogging untuk cegah DBD
"Hingga saat ini fogging masih terus dilakukan Dinas Kesehatan. Fogging diprioritaskan di daerah-daerah yang sudah memiliki kasus DBD di Kota Kupang," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Kota Kupang, Sri Wahyuningsi ketika ditemui Antara di Kupang, Rabu (6/2).
Menurut dia, pengasapan di 60 titik tersebar di 48 kelurahan dan enam kecamatan itu dilakukan di daerah yang ada kasus DBD.
Sri menjelaskan, pengasapan dilakukan Dinas Kesehatan sudah berlangsung sejak Wali Kota Kupang Jefri Riwu Koreh menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) DBD.
"Kegiatan fogging terus dilakukan untuk mengeliminasi nyamuk penular virus DBD berdasarkan pasca kerawanan penyebaran DBD masing-masing kelurahan," tegasnya.
Kegiatan fogging akan semakin diintensifkan menyusul terus meningkatnya penderita penyakit DBD yang hingga saat ini telah mencapai 305 kasus.
"Apabila ada laporan kasus DBD kami ikuti dengan melakukan fogging secara bergantian di lokasi-lokasi yang memiliki kasus DBD," tegas Sri.
Harapanya, kata Sri, melalui fogging mampu menekan kasus DBD yang terjadi di ibu kota provinsi NTT ini.
"Kami berharap apabila sudah dilakukan fogging masyarakat bisa melakukan pembersihan sarang nyamuk sehingga jentik nyamuk tidak berkembang, karena pengasapan hanya mampu membunuh nyamuk dewasa sedangkan jentik tetap bertahan sehingga perlu dibersihkan," ujar Sri.
Baca juga: Kabupaten Kupang dapat bantuan alat fogging
Baca juga: Fogging untuk cegah DBD