Mbay (ANTARA) - Dinas Peternakan Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebutkan sejak Januari hingga akhir Mei 2024 sudah melakukan vaksinasi terhadap 11.632 ekor hewan penular rabies (HPR).
"Sudah masuk tinggal buat berita acara serah terima, tapi vaksin dari provinsi tetap kami minta dan sebanyak 2.900 vial dalam pekan ini pasti sudah bisa digunakan sehingga sebelum stok VAR ini habis kami bisa gunakan," katanya.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Nagekeo Klementina Dawo di Mbay, Ibu Kota Kabupaten Nagekeo, Selasa, mengatakan jumlah populasi hewan penular rabies jenis anjing, kucing dan kera di tujuh kecamatan di Kabupaten Nagekeo saat ini diperkirakan mencapai 18.712 ekor.
"Kondisi tervaksinasi sebanyak 11.632 ekor dengan persentase sebesar 62,16 persen," katanya.
Ia merinci vaksinasi rabies itu telah diberikan pada 10.553 ekor anjing, 1.003 ekor kucing, dan 42 kera. Sebaran vaksinasi dilakukan di tujuh kecamatan di daerah itu yakni Kecamatan Aesesa, Aesesa Selatan, Wolowae, Boawae, Keo Tengah, Nangaroro dan Mauponggo.
"Kita tinggal sedikit lagi mencapai 70 persen vaksinasi, artinya secara kekebalan kelompok 70 persen terjangkau maka sudah bisa mengurangi," katanya.
Baca juga: Distan Kota Kupang jemput bola layani vaksinasi rabies
Baca juga: Distan Sikka rujuk dua korban gigitan anjing ke Flores Timur
Baca juga: Distan Kota Kupang jemput bola layani vaksinasi rabies
Baca juga: Distan Sikka rujuk dua korban gigitan anjing ke Flores Timur
Ia menjelaskan tim vaksinasi gencar melakukan vaksinasi setiap harinya dan warga yang memiliki hewan hewan penular rabies yang secara aktif mengikuti vaksinasi rabies.
"Kami targetkan selesai vaksinasi hingga Juni 2024 sudah mencapai persentase 70 persen, kalau lebih maka bagus lagi. Stok vaksin masih bisa sampai Juni ini," katanya.
Pasa kesempatan terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Nagekeo Maria Theresia Toyo mengatakan ketersediaan vaksin anti rabies (VAR) di daerah itu hingga pekan lalu sekitar 30 vial.
Selanjutnya pemerintah daerah juga sudah mengadakan sebanyak 2.900 vial VAR menggunakan dana yang bersumber dari APBD.
Selanjutnya pemerintah daerah juga sudah mengadakan sebanyak 2.900 vial VAR menggunakan dana yang bersumber dari APBD.
"Sudah masuk tinggal buat berita acara serah terima, tapi vaksin dari provinsi tetap kami minta dan sebanyak 2.900 vial dalam pekan ini pasti sudah bisa digunakan sehingga sebelum stok VAR ini habis kami bisa gunakan," katanya.