Kupang, NTT (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang mendukung pelaksanaan temu koordinasi penguatan kewirausahaan di GMIT Center Kupang sebagai upaya penjaringan dan pemberdayaan pelaku ekonomi kreatif dan UMKM lokal.
“Pemkot berharap kegiatan temu koordinasi ini memberi wawasan baru bagi peserta mengenai tren ekonomi kreatif dan peluang kerja lepas, serta membuka kolaborasi yang lebih luas,” kata Wakil Wali Kota Kupang Serena Francis di Kupang, Rabu.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) tersebut melibatkan pelaku UMKM, komunitas kreatif, dan berbagai pemangku kepentingan di Kota Kupang.
Turut hadir Deputi Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Perlindungan Pekerja Migran pada Kemenko Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM) Leontinus Alpha Edison.
Serena menyampaikan apresiasi atas kehadiran Kemenko Bidang PM yang membawa sejumlah agenda penting, mulai dari temu koordinasi, peresmian Gedung GMIT Center, hingga dialog interaktif dengan pelaku usaha lokal.
Menurut dia, rangkaian kegiatan ini menjadi kesempatan berharga bagi Kota Kupang untuk memperkuat kapasitas, daya saing, dan kesejahteraan masyarakat, khususnya para pelaku UMKM dan ekonomi kreatif.
Ia juga menekankan pentingnya program Perintis Berdaya yang diinisiasi Kemenko PM, khususnya Berdaya Bersama. Program tersebut dinilai sangat relevan dengan kebutuhan pelaku usaha lokal karena menghadirkan model pelatihan dan pendampingan yang terstandarisasi, kolaboratif, dan berkelanjutan.
“Program ini membuka jalan bagi wirausahawan lokal untuk berkembang lebih cepat,” ujarnya.
Ia turut menyoroti peran Sinode GMIT yang konsisten menggerakkan ekonomi jemaat melalui berbagai upaya pemberdayaan, termasuk inisiatif GG Mart yang bekerja sama dengan Bank Indonesia. Menurutnya, GG Mart menjadi simbol kemandirian ekonomi jemaat sekaligus wadah pemasaran produk lokal.
Sementara itu, Deputi Leontinus Alpha Edison menegaskan bahwa penanggulangan kemiskinan tidak lagi semata-mata dilakukan melalui bantuan sosial, melainkan juga lewat penguatan UMKM, koperasi, dan ekonomi kreatif. Menurutnya, sektor-sektor tersebut harus mendapat pelatihan serta pendampingan agar memiliki jejaring yang lebih kuat.
“Dengan adanya temu koordinasi ini, para peserta diharapkan bisa belajar banyak, memperoleh wawasan baru, dan mampu mengimplementasikan pengetahuan yang didapat dalam usaha nyata,” katanya.
Ia optimis melalui kegiatan koordinasi tersebut dapat menjadi momentum penting agar UMKM di Kota Kupang semakin berkembang di era digital.

