Maumere (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat di 12 kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mewaspadai potensi hujan disertai angin kencang hingga 3 Juni 2024.
"Waspada potensi hujan sedang yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek ketika dihubungi dari Maumere, Ibu Kota Kabupaten Sikka, Rabu, (29/5/2024).
Berdasarkan prospek cuaca hingga 3 Juni 2024, BMKG memprakirakan hujan disertai angin kencang dapat terjadi di beberapa kabupaten di Pulau Flores, seperti Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Ngada, Ende, dan Flores Timur.
Potensi yang sama juga diprakirakan terjadi di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Lembata, Belu, Timor Tengah Utara, dan Malaka.
Sti mengatakan hal itu terjadi karena Gelombang Equatorial Rossby terpantau aktif dan Madden Julian Oscillation (MJO) berada di kuadran 3 sehingga memberikan dampak hujan ringan-sedang di beberapa wilayah di NTT.
"Tetap hati-hati saat bepergian dalam kondisi hujan," kata dia.
Dia mengatakan secara umum sebagian besar wilayah NTT telah memasuki musim kemarau, ditandai dengan pertumbuhan awan mulai menurun dan angin Monsoon Timur sudah mulai aktif.
Oleh karena itu, ia mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi angin kencang yang sifatnya kering pada musim kemarau ini.
"Angin kencang berpotensi menyebabkan meluasnya kebakaran hutan dan lahan," kata Sti.
Baca juga: 15 provinsi yang bakal diguyur hujan lebat menurut BMKG
Baca juga: BMKG ingatkan potensi angin kencang di empat pulau di NTT
"Waspada potensi hujan sedang yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek ketika dihubungi dari Maumere, Ibu Kota Kabupaten Sikka, Rabu, (29/5/2024).
Berdasarkan prospek cuaca hingga 3 Juni 2024, BMKG memprakirakan hujan disertai angin kencang dapat terjadi di beberapa kabupaten di Pulau Flores, seperti Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Ngada, Ende, dan Flores Timur.
Potensi yang sama juga diprakirakan terjadi di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Lembata, Belu, Timor Tengah Utara, dan Malaka.
Sti mengatakan hal itu terjadi karena Gelombang Equatorial Rossby terpantau aktif dan Madden Julian Oscillation (MJO) berada di kuadran 3 sehingga memberikan dampak hujan ringan-sedang di beberapa wilayah di NTT.
"Tetap hati-hati saat bepergian dalam kondisi hujan," kata dia.
Dia mengatakan secara umum sebagian besar wilayah NTT telah memasuki musim kemarau, ditandai dengan pertumbuhan awan mulai menurun dan angin Monsoon Timur sudah mulai aktif.
Oleh karena itu, ia mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi angin kencang yang sifatnya kering pada musim kemarau ini.
"Angin kencang berpotensi menyebabkan meluasnya kebakaran hutan dan lahan," kata Sti.
Baca juga: 15 provinsi yang bakal diguyur hujan lebat menurut BMKG
Baca juga: BMKG ingatkan potensi angin kencang di empat pulau di NTT