Kupang (ANTARA) - Kantor Imigrasi Atambua, Kabupaten Belu, NTT menyiagakan 26 personel di PLBN Wini untuk mendukung pelaksanaan Lomba Lari Historic Cross Border Run Indonesia-Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) 2024 dalam rangka merayakan hubungan baik antara Indonesia dan Timor Leste.
Kasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Imigrasi Atambua Reza Riansyah Abdullah kepada ANTARA di Kupang, Selasa, (9/7/2024) mengatakan dukungan yang diberikan berupa memperlancar kegiatan tersebut dengan bantuan kemudahan penerbitan dokumen perjalanan kepada para peserta dan panitia yang berasal dari NTT.
"Para peserta tersebut diantaranya masyarakat umum dan komunitas pelari di NTT sebanyak 27 orang, atlet lari binaan pemerintah daerah NTT, dan 164 orang Kadet siswa Politeknik Mboi Universitas Pertahanan Belu," katanya.
Sementara itu, dukungan kepada panitia diberikan kepada para pegiat ekonomi dan UMKM NTT yang berpartisipasi dalam seluruh rangkaian acara, termasuk 54 siswa dan guru SMK Santa Genoveva Malaka yang tampil dalam malam gebyar budaya persahabatan.
Dukungan fasilitas keimigrasian juga diberikan melalui penerbitan Pas Lintas Batas (PLB) kepada 15 orang pemuda lokal, 13 orang tenaga kesehatan, 66 orang satgas perbatasan dan lima orang aparat keamanan yang berdomisili dan bekerja di wilayah desa Wini dan sekitarnya, yang merupakan desa-desa perbatasan dengan Oecusse sebagai wilayah Enclave Timor Leste.
“Kegiatan Lomba Lari Historic Cross-Border Run Indonesia-Timor Leste Tahun 2024 merupakan sejarah penting untuk merayakan persahabatan antara Indonesia dan Timor Leste selama ini," katanya.
Baca juga: Pelayanan keimigrasian tiga PLBN di NTT sudah kembali normal
Dia mengatakan dukungan kebijakan dan fasilitas keimigrasian perlu kami berikan mengingat kegiatan lomba ini diselenggarakan dengan para pelari akan melintasi batas-batas wilayah antar kedua negara sambil mengeksplorasi trek lari di sepanjang garis pantai dan berbukit wilayah Wini dan Oecusse.
Baca juga: Imigrasi Atambua gelar operasi Jagratara awasi orang asing di perbatasan
Kegiatan seperti ini ujar dia, diharapkan dapat memotivasi lomba sejenis di berbagai perbatasan Indonesia lainnya untuk mempererat persahabatan dan hubungan ekonomi serta sosial budaya antara Indonesia dengan negara tetangga lainnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Imigrasi Atambua-NTT siagakan 26 personel dukung lomba Indonesia-RDTL
Kasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Imigrasi Atambua Reza Riansyah Abdullah kepada ANTARA di Kupang, Selasa, (9/7/2024) mengatakan dukungan yang diberikan berupa memperlancar kegiatan tersebut dengan bantuan kemudahan penerbitan dokumen perjalanan kepada para peserta dan panitia yang berasal dari NTT.
"Para peserta tersebut diantaranya masyarakat umum dan komunitas pelari di NTT sebanyak 27 orang, atlet lari binaan pemerintah daerah NTT, dan 164 orang Kadet siswa Politeknik Mboi Universitas Pertahanan Belu," katanya.
Sementara itu, dukungan kepada panitia diberikan kepada para pegiat ekonomi dan UMKM NTT yang berpartisipasi dalam seluruh rangkaian acara, termasuk 54 siswa dan guru SMK Santa Genoveva Malaka yang tampil dalam malam gebyar budaya persahabatan.
Dukungan fasilitas keimigrasian juga diberikan melalui penerbitan Pas Lintas Batas (PLB) kepada 15 orang pemuda lokal, 13 orang tenaga kesehatan, 66 orang satgas perbatasan dan lima orang aparat keamanan yang berdomisili dan bekerja di wilayah desa Wini dan sekitarnya, yang merupakan desa-desa perbatasan dengan Oecusse sebagai wilayah Enclave Timor Leste.
“Kegiatan Lomba Lari Historic Cross-Border Run Indonesia-Timor Leste Tahun 2024 merupakan sejarah penting untuk merayakan persahabatan antara Indonesia dan Timor Leste selama ini," katanya.
Baca juga: Pelayanan keimigrasian tiga PLBN di NTT sudah kembali normal
Dia mengatakan dukungan kebijakan dan fasilitas keimigrasian perlu kami berikan mengingat kegiatan lomba ini diselenggarakan dengan para pelari akan melintasi batas-batas wilayah antar kedua negara sambil mengeksplorasi trek lari di sepanjang garis pantai dan berbukit wilayah Wini dan Oecusse.
Baca juga: Imigrasi Atambua gelar operasi Jagratara awasi orang asing di perbatasan
Kegiatan seperti ini ujar dia, diharapkan dapat memotivasi lomba sejenis di berbagai perbatasan Indonesia lainnya untuk mempererat persahabatan dan hubungan ekonomi serta sosial budaya antara Indonesia dengan negara tetangga lainnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Imigrasi Atambua-NTT siagakan 26 personel dukung lomba Indonesia-RDTL