Jakarta (ANTARA) - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) RI Yasonna H. Laoly menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mendukung program kerja World Intellectual Property Organization (WIPO) serta berkontribusi aktif dalam berbagai inisiatif global terkait dengan kekayaan intelektual.
Yasonna menyampaikan pernyataan itu di hadapan forum yang dihadiri delegasi dunia dalam pembukaan Sidang Majelis Umum WIPO Sesi Ke-65 di Jenewa, Swiss, Selasa, (9/7/2024).
"Kami berharap kerja sama dengan WIPO ke depan dapat berjalan lancar seperti pembentukan Indonesian Intellectual Property Academy dan berbagai proyek lainnya yang sedang berjalan terkait dengan industri kreatif, merek, desain, dan UKM (usaha kecil dan menengah)," kata Yasonna sebagaimana keterangan tertulis diterima di Jakarta.
Ia mengatakan bahwa Indonesia akan mempercepat ratifikasi Traktat Internasional bagi Perlindungan Kekayaan Intelektual, Sumber Daya Genetika, dan Pengetahuan Tradisional atau WIPO Treaty on Intellectual Property, Genetic Resources, and Associated Traditional Knowledge (GRATK) sesuai dengan prosedur internal.
Menkumham RI menandatangani traktat tersebut pada hari Senin (8/7) di Jenewa.
Yasonna berharap negara-negara lain juga segera melakukan ratifikasi sehingga dapat tercapai persyaratan minimum 15 ratifikasi untuk berlakunya traktat tersebut.
Traktat internasional dimaksud bertujuan untuk meningkatkan efektivitas, transparansi, dan kualitas sistem paten terkait sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional yang terkait dengan sumber daya genetik.
Selain itu, traktat tersebut juga bertujuan mencegah paten diberikan secara keliru untuk penemuan yang tidak baru atau tidak inovatif terkait dengan sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional yang terkait dengan sumber daya genetik.
Lebih lanjut Yasonna mengatakan bahwa Indonesia sedang mendaftarkan Indonesian Culture Collection (InaCC) sebagai salah International Depositary Authority berdasarkan Traktat Budapest mengenai Pengakuan lnternasional Penyimpanan Jasad Renik untuk Kepentingan Prosedur Paten.
"Inisiatif ini mencerminkan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan peran Indonesia dalam manajemen dan pemanfaatan sumber daya genetik global," ucap Yasonna.
Secara khusus, kata dia, Indonesia juga menekankan pentingnya menyukseskan konferensi diplomatik tentang Traktat Hukum Desain (Desain Law Treaty) yang akan diadakan di Riyadh, Arab Saudi, pada bulan November 2024.
Ia menyebut isu-isu kontemporer yang sedang berkembang seperti teknologi digital dan kecerdasan buatan akan menjadi pembahasan dalam forum itu, mengingat kekayaan intelektual berperan penting dalam mendorong inovasi di bidang tersebut.
Oleh karena itu, lanjut dia, Indonesia siap untuk terlibat aktif dalam membentuk kerangka kerja kekayaan intelektual di kancah internasional yang mampu menjembatani kesenjangan digital dan responsif terhadap kemajuan teknologi, serta kebutuhan masyarakat luas.
Baca juga: Menkumham teken traktat internasional WIPO Treaty on GRATK di Swiss
Pada Sidang Majelis Umum WIPO kali ini, Indonesia bersama negara-negara ASEAN mengadakan pameran produk-produk hasil kreasi dan inovasi. Hal itu sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan dalam pemanfaatan kekayaan intelektual yang juga alat untuk memajukan perekonomian.
Baca juga: Menkumham dan Mendagri Australia bahas kerja sama bilateral
"Kita bawa 135 produk indikasi geografis Indonesia untuk dipamerkan. Pameran ini bertujuan untuk mempromosikan dan mengeksplorasi potensi produk Indonesia di mancanegara," kata Menkumham Yasonna.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menkumham tegaskan komitmen RI dukung program kerja WIPO
Yasonna menyampaikan pernyataan itu di hadapan forum yang dihadiri delegasi dunia dalam pembukaan Sidang Majelis Umum WIPO Sesi Ke-65 di Jenewa, Swiss, Selasa, (9/7/2024).
"Kami berharap kerja sama dengan WIPO ke depan dapat berjalan lancar seperti pembentukan Indonesian Intellectual Property Academy dan berbagai proyek lainnya yang sedang berjalan terkait dengan industri kreatif, merek, desain, dan UKM (usaha kecil dan menengah)," kata Yasonna sebagaimana keterangan tertulis diterima di Jakarta.
Ia mengatakan bahwa Indonesia akan mempercepat ratifikasi Traktat Internasional bagi Perlindungan Kekayaan Intelektual, Sumber Daya Genetika, dan Pengetahuan Tradisional atau WIPO Treaty on Intellectual Property, Genetic Resources, and Associated Traditional Knowledge (GRATK) sesuai dengan prosedur internal.
Menkumham RI menandatangani traktat tersebut pada hari Senin (8/7) di Jenewa.
Yasonna berharap negara-negara lain juga segera melakukan ratifikasi sehingga dapat tercapai persyaratan minimum 15 ratifikasi untuk berlakunya traktat tersebut.
Traktat internasional dimaksud bertujuan untuk meningkatkan efektivitas, transparansi, dan kualitas sistem paten terkait sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional yang terkait dengan sumber daya genetik.
Selain itu, traktat tersebut juga bertujuan mencegah paten diberikan secara keliru untuk penemuan yang tidak baru atau tidak inovatif terkait dengan sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional yang terkait dengan sumber daya genetik.
Lebih lanjut Yasonna mengatakan bahwa Indonesia sedang mendaftarkan Indonesian Culture Collection (InaCC) sebagai salah International Depositary Authority berdasarkan Traktat Budapest mengenai Pengakuan lnternasional Penyimpanan Jasad Renik untuk Kepentingan Prosedur Paten.
"Inisiatif ini mencerminkan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan peran Indonesia dalam manajemen dan pemanfaatan sumber daya genetik global," ucap Yasonna.
Secara khusus, kata dia, Indonesia juga menekankan pentingnya menyukseskan konferensi diplomatik tentang Traktat Hukum Desain (Desain Law Treaty) yang akan diadakan di Riyadh, Arab Saudi, pada bulan November 2024.
Ia menyebut isu-isu kontemporer yang sedang berkembang seperti teknologi digital dan kecerdasan buatan akan menjadi pembahasan dalam forum itu, mengingat kekayaan intelektual berperan penting dalam mendorong inovasi di bidang tersebut.
Oleh karena itu, lanjut dia, Indonesia siap untuk terlibat aktif dalam membentuk kerangka kerja kekayaan intelektual di kancah internasional yang mampu menjembatani kesenjangan digital dan responsif terhadap kemajuan teknologi, serta kebutuhan masyarakat luas.
Baca juga: Menkumham teken traktat internasional WIPO Treaty on GRATK di Swiss
Pada Sidang Majelis Umum WIPO kali ini, Indonesia bersama negara-negara ASEAN mengadakan pameran produk-produk hasil kreasi dan inovasi. Hal itu sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan dalam pemanfaatan kekayaan intelektual yang juga alat untuk memajukan perekonomian.
Baca juga: Menkumham dan Mendagri Australia bahas kerja sama bilateral
"Kita bawa 135 produk indikasi geografis Indonesia untuk dipamerkan. Pameran ini bertujuan untuk mempromosikan dan mengeksplorasi potensi produk Indonesia di mancanegara," kata Menkumham Yasonna.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menkumham tegaskan komitmen RI dukung program kerja WIPO