Kupang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) memperkuat razia imunisasi polio untuk mencari anak-anak yang belum menerima layanan imunisasi tersebut.

"Kami melakukan sweeping PIN Polio atau door to door sesuai wilayah masing-masing," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat Daya drg Yulianus Kaleka ketika dihubungi dari Kupang, Kamis, (8/8).

Razia imunisasi suatu kegiatan petugas mendatangi langsung rumah warga yang belum mendapatkan layanan imunisasi pada anak, sedangkan PIN Polio atau Pekan Imunisasi Nasional Polio kegiatan serentak untuk meningkatkan cakupan imunisasi polio bagi anak di seluruh wilayah Indonesia.

Ia  mengatakan razia imunisasi dilakukan karena persentase capaian imunisasi polio di Kabupaten Sumba Barat Daya baru mencapai 78,1 persen atau mencakup 50.007 balita dari target 64.043 balita.

Polio (Poliomyelitis) adalah penyakit yang menular yang disebabkan oleh virus Polio. Virus itu menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan mendadak dan kecacatan seumur hidup, bahkan kematian akibat kelemahan pada otot pernapasan.

Ia menyampaikan polio berbahaya dan bisa menular pada anak yang tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit polio.

Ia menjelaskan sekali anak terkena polio maka tidak pernah bisa disembuhkan.

Meski polio tidak bisa diobati, katanya, penyakit itu bisa dicegah dengan imunisasi.

Ia menyebut imunisasi polio lengkap merupakan upaya pencegahan yang paling efektif dalam mencegah penyakit polio.

Agar virus Polio tidak menular, katanya, sebagian besar anak yang merupakan sasaran harus mendapatkan imunisasi polio lengkap di seluruh desa atau kelurahan.

Sasaran PIN Polio ini anak-anak berusia 0-7 tahun.

"Harapannya Kabupaten Sumba Barat Daya bebas polio dan mencapai target nasional 95 persen," katanya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat Daya telah melakukan razia dengan mencari anak-anak yang belum mendapatkan layanan imunisasi tersebut.

Selain itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat Daya melakukan advokasi pelaksanaan PIN Polio bersama lintas sektor, mengeluarkan surat dukungan lintas sektor, serta melibatkan mereka dalam pendampingan pelaksanaan PIN Polio.

Yulianus berharap, orang tua proaktif membawa anak-anak mencari layanan imunisasi yang telah disediakan di fasilitas kesehatan yang ada.

Dia menjelaskan imunisasi lengkap sebagai penting karena anak yang sudah diimunisasi masih bisa terkena penyakit bila status imunisasi tidak lengkap.

Baca juga: Dinkes: Vaksinasi polio capai 44.978 anak di Kota Kupang

Oleh karena itu, katanya, penting melengkapi status imunisasi rutin lengkap pada anak sesuai waktu, usia, dan dosis pemberian untuk membentuk imunitas pada anak.

Baca juga: Polda NTT kerahkan bhabinkamtibmas bantu sukseskan PIN Polio

"Kami menegaskan dan memastikan orang tua membawa anak ke posyandu atau pos imunisasi lainnya," katanya.

Pewarta : Fransiska Mariana Nuka
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024