Kupang (ANTARA) - Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Smith Fanggi mengatakan kabupaten tersebut mendapatkan bantuan pembangunan sumur bor untuk mengatasi kekeringan.

"Bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu berupa paket pembangunan sumur bor bagi desa-desa yang mengalami kekeringan," kata Smith ketika dihubungi dari Kupang, Jumat, (30/8).

Ia menjelaskan tahap satu bantuan pembangunan sumur bor itu terbagi dalam enam paket, yakni tiga paket di zona Amarasi dan tiga paket di zona Amfoang.

Tim BNPB pun telah melakukan peninjauan langsung ke tiga desa di Amarasi untuk memastikan kesiapan dan kelayakan teknis serta pembebasan lahan.

"Jadi, calon lokasi sumur bor itu sudah ditinjau tim BNPB," ucapnya.

Pembangunan sumur bor merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi kekeringan saat musim kemarau.

Smith mengatakan sebagian besar wilayah di Kabupaten Kupang mengalami hari tanpa hujan berkisar antara 29 hari hingga 59 hari.

Wilayah yang mengalami hari tanpa hujan lebih dari 59 hari itu yakni sebagian Kecamatan Semau Selatan, Nekamese, dan Amarasi Selatan.

"Terutama wilayah pesisir," katanya menambahkan.

Selain menyiapkan pembangunan sumur bor, BPBD Kabupaten Kupang juga telah bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat untuk melayani distribusi air bersih di desa-desa yang mengalami kekeringan.

"Datanya telah kami kirimkan kepada mereka," ucapnya.

Baca juga: BMKG: Manggarai dinaungi cuaca cerah berawan hingga berawan

Ia pun berharap adanya kerja sama semua pihak untuk menangani kekeringan yang dialami masyarakat.

Baca juga: BPBD Flotim bangun sumur bor antisipasi ancaman kekeringan

"Melalui grup sharing cepat bersama pemerintah desa, kami sampaikan peringatan untuk mewaspadai potensi kekeringan," katanya menjelaskan.





Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD: Kabupaten Kupang dapat bantuan sumur bor atasi kekeringan

Pewarta : Fransiska Mariana Nuka
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024