Kupang (ANTARA News NTT) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Nusa Tenggara Timur meminta KPU setempat mempercepat perakitan kotak suara untuk menghindari kerusakan akibat penyimpanan yang terlalu lama di gudang.
"Kalau bias, perakitan kotak suara ini dipercepat karena ada daerah yang tempat penyimpanannya rawan terjadi kerusakan," kata Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Provinsi NTT Jemris Fointuna di Kupang, Selasa (19/2).
Hasil pantauan logistik di beberapa kabupaten di Pulau Timor, kata dia, mendapati adanya persoalan yang dialami terkait dengan tempat atau gudang penyimpanan kotak suara, yaitu di Kabupaten Timor Tengah Utara.
Penyimpanan kotak suara di kabupaten itu diketahui rawan terjadi kerusukan karena gangguan tikus-tikus. Bahkan, pihaknya menerima informasi langsung dari polisi yang ada di situ. Mereka mengakui bahwa memang ada banyak tikus di gudang tersebut.
Selain kotak suara, lanjut dia, penyimpanan bahan logistik lain seperti sampul dan lainnya juga ditempatkan di gudang tersebut sehingga perlu diantisipasi.
Untuk itu, pihaknya meminta KPU melakukan koordinasi ke tingkat kabupaten setempat untuk mempercepat perakitan mengingat kota suara yang digunakan berbahan dasar kardus yang rawan rusak.
Baca juga: Bawaslu ajak masyarakat NTT menjadi pemantau pemilu
Menurut dia, tidak hanya di TTU, tetapi di daerah-daerah lain yang mengalami kondisi serupa.
"Oleh karena itu, perakitannya dipercepat. Hal ini penting agar lebih menjamin sehingga tidak ada hambatan logistik sampai pada pelaksanaan pemilu nanti," katanya.
Jemris mengatakan bahwa saat ini bahan-bahan logsitik pemilu, seperti kotak suara, tinta, sampul, dan paku, sudah disalurkan ke gudang-gudang KPU di daerah.
"Hanya logsitik berupa surat suara yang belum disalurkan karena masih menunggu dari KPU Pusat," katanya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya belum dapat jadwal kapan pencetakan dan penyalurannya. Akan tetapi, untuk NTT ada sekitar 17 juta surat suara yang dicetak di Makassar.
Baca juga: Bawaslu NTT bubarkan kampanye ilegal dari para caleg
Baca juga: Bawaslu NTT proses dugaan keterlibatan ASN dalam kampanye politik
"Kalau bias, perakitan kotak suara ini dipercepat karena ada daerah yang tempat penyimpanannya rawan terjadi kerusakan," kata Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Provinsi NTT Jemris Fointuna di Kupang, Selasa (19/2).
Hasil pantauan logistik di beberapa kabupaten di Pulau Timor, kata dia, mendapati adanya persoalan yang dialami terkait dengan tempat atau gudang penyimpanan kotak suara, yaitu di Kabupaten Timor Tengah Utara.
Penyimpanan kotak suara di kabupaten itu diketahui rawan terjadi kerusukan karena gangguan tikus-tikus. Bahkan, pihaknya menerima informasi langsung dari polisi yang ada di situ. Mereka mengakui bahwa memang ada banyak tikus di gudang tersebut.
Selain kotak suara, lanjut dia, penyimpanan bahan logistik lain seperti sampul dan lainnya juga ditempatkan di gudang tersebut sehingga perlu diantisipasi.
Untuk itu, pihaknya meminta KPU melakukan koordinasi ke tingkat kabupaten setempat untuk mempercepat perakitan mengingat kota suara yang digunakan berbahan dasar kardus yang rawan rusak.
Baca juga: Bawaslu ajak masyarakat NTT menjadi pemantau pemilu
Menurut dia, tidak hanya di TTU, tetapi di daerah-daerah lain yang mengalami kondisi serupa.
"Oleh karena itu, perakitannya dipercepat. Hal ini penting agar lebih menjamin sehingga tidak ada hambatan logistik sampai pada pelaksanaan pemilu nanti," katanya.
Jemris mengatakan bahwa saat ini bahan-bahan logsitik pemilu, seperti kotak suara, tinta, sampul, dan paku, sudah disalurkan ke gudang-gudang KPU di daerah.
"Hanya logsitik berupa surat suara yang belum disalurkan karena masih menunggu dari KPU Pusat," katanya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya belum dapat jadwal kapan pencetakan dan penyalurannya. Akan tetapi, untuk NTT ada sekitar 17 juta surat suara yang dicetak di Makassar.
Baca juga: Bawaslu NTT bubarkan kampanye ilegal dari para caleg
Baca juga: Bawaslu NTT proses dugaan keterlibatan ASN dalam kampanye politik