Flores Timur (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat menurunkan angka stunting melalui Program Tekan Angka Stunting (Tangkas) Komodo di Desa Golo Mori dan Golo Pongkor, Kecamatan Komodo.
"PLN tidak hanya hadir untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, tetapi juga berupaya meningkatkan kualitas hidup melalui program sosial yang konkret seperti Tangkas Komodo," kata General Manager PLN UIW NTT F Eko Sulistyono melalui Taufiq Dwi Nur Cahyo selaku Senior Manager Keuangan Komunikasi dan Umum dalam keterangan yang diterima di Flores Timur, Senin, (18/11).
"PLN tidak hanya hadir untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, tetapi juga berupaya meningkatkan kualitas hidup melalui program sosial yang konkret seperti Tangkas Komodo," kata General Manager PLN UIW NTT F Eko Sulistyono melalui Taufiq Dwi Nur Cahyo selaku Senior Manager Keuangan Komunikasi dan Umum dalam keterangan yang diterima di Flores Timur, Senin, (18/11).
Program Tangkas Komodo yang juga bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan (TJSL) PLN itu bertujuan tidak hanya untuk menekan angka stunting tetapi juga untuk meningkatkan kemandirian masyarakat desa melalui Program Desa Berdaya yang berlangsung di Desa Golo Pongkor, Kecamatan Komodo.
Melalui kolaborasi dengan Pemkab Manggarai Barat, Program Tangkas Komodo diinisiasi sebagai respons terhadap tantangan stunting di daerah itu. Berdasarkan inisiatif program Ayah Bunda Asuh dari Pemerintah Manggarai Barat, PLN turut berperan aktif dalam mendorong Program Desa Berdaya.
Program Tangkas Komodo difokuskan pada dua aspek utama, yaitu ketahanan kesehatan dan ketahanan pangan.
Dalam upaya ketahanan kesehatan, PLN memberikan edukasi menyeluruh kepada orang tua yang anaknya mengalami masalah gizi, pelatihan kepada kader kesehatan, dan bimbingan khusus bagi ibu hamil melalui sesi edukasi Sikamil serta remaja melalui program Sikaja.
Selanjutnya, pada aspek ketahanan pangan, PLN mendorong pemanfaatan kebun gizi keluarga yang ditanam di pekarangan rumah dan kolam ikan lele untuk meningkatkan akses terhadap nutrisi yang sehat dan bergizi.
"Kami berharap program ini bisa menjadi langkah awal menuju generasi yang lebih sehat dan kuat di Manggarai Barat,” kata Dwi Nur Cahyo.
Sementara itu, Penjabat Bupati Manggarai Barat Ondy Christian Siagian mengapresiasi inisiatif PLN dalam mendukung program pemerintah untuk menekan angka stunting.
“Kerja sama dengan PLN melalui Program Tangkas Komodo memberikan dampak nyata bagi masyarakat kami, terutama dalam memperbaiki status gizi anak-anak dan kami berterima kasih atas upaya ini dan berharap program ini dapat terus berlanjut untuk membangun masyarakat yang mandiri dan sehat,” katanya.
Seorang penerima manfaat Beatrix Umul mengatakan program yang dilakukan PLN dinilai sangat bermanfaat dan dapat mengatasi masalah kekurangan gizi anak-anak.
“Kami sangat terbantu dengan kebun gizi dan kolam ikan lele yang diberikan oleh PLN, sekarang anak saya sudah sehat dan kebutuhan gizi keluarga bisa tercukupi,” ungkapnya.
Sementara itu, Program Tangkas Komodo dimulai dengan survei dan pemetaan kondisi gizi di Desa Golo Mori dan Desa Golo Pongkor. Di Desa Golo Pongkor, tercatat ada 25 sasaran yang meliputi tujuh anak stunting, satu anak dengan gizi buruk, dan 14 anak dengan gizi kurang, serta ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan lainnya.
Baca juga: Program PLN Peduli salurkan bantuan untuk korban erupsi Gunung Lewotobi
Baca juga: Program PLN Peduli salurkan bantuan untuk korban erupsi Gunung Lewotobi
Lebih lanjut di Desa Golo Mori, terdapat 37 sasaran, termasuk 11 anak stunting, tiga anak dengan gizi buruk, dan 14 anak dengan gizi kurang. Hingga Oktober 2024, Program Tangkas Komodo telah berhasil memperbaiki status gizi beberapa penerima manfaat.
Baca juga: Gerak cepat PLN pulihkan sistem kelistrikan yang rusak akibat erupsi Gunung Lewotobi
Baca juga: Gerak cepat PLN pulihkan sistem kelistrikan yang rusak akibat erupsi Gunung Lewotobi