Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur melakukan pemeliharaan rutin Gardu Induk (GI) di Pulau Flores untuk memastikan pasokan listrik tetap lancar bagi masyarakat pasca erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur.
"Hujan abu erupsi Gunung Lewotobi juga bisa berdampak kepada peralatan kelistrikan. Dengan pemeliharaan ini PLN berkomitmen untuk dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat," kata General Manager PLN UIW NTT F Eko Sulistyono dalam siaran pers yang diterima di Kupang, Sabtu (23/11).
Ia menjelaskan, debu abu vulkanik akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki menyebar hingga ke hampir seluruh Pulau Flores termasuk mencapai kawasan GI Wairita di Kabupaten Sikka.
GI Wairita sendiri dipasok dari Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Maumere berkapasitas 40 megawatt (MW) yang saat ini merupakan salah satu pembangkit kelistrikan terbesar di Pulau Flores.
Oleh sebab itu, pasca erupsi, pihaknya bergerak cepat mengerahkan para personil kelistrikan PLN Unit Layanan Transmisi Gardu Induk (ULTG) Flores Timur untuk melakukan inspeksi dan pemeliharaan GI.
Pemeliharaan, kata dia, dilakukan dengan pembersihan pada semua komponen kelistrikan yang terdampak abu vulkanik, guna memastikan keamanan dan keandalan pasokan listrik tetap terjaga.
Pemeliharaan dilakukan pada GI Wairita maupun GI Ropa di Kabupaten Ende agar sistem kelistrikan tetap andal dalam kondisi apapun.
Sulistyono berharap bencana alam erupsi segera berakhir dan masyarakat yang terdampak dapat kembali beraktivitas secara normal.
Ia menambahkan, PLN terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Flores melalui optimalisasi pasokan listrik. Dengan instalasi jaringan listrik yang semakin andal diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan akses terhadap pendidikan dan kesehatan.
Sementara itu, seorang warga Maumere Martinus Panggo menyampaikan terima kasih kepada pihak PLN atas upaya menjaga kehandalan pasokan kelistrikan.
"Memang kami orang awam mungkin tidak paham soal listrik, tapi kalau listrik sampai padam karena abu Lewotobi, banyak aktivitas kami yang terganggu. Puji Tuhan, sampai saat ini listrik tetap nyala dan kami bisa melakukan aktivitas,” ujarnya.
Baca juga: PLN-Pemkab Manggarai Barat berkolaborasi turunkan stunting
Baca juga: Gerak cepat PLN pulihkan sistem kelistrikan yang rusak akibat erupsi Gunung Lewotobi
"Hujan abu erupsi Gunung Lewotobi juga bisa berdampak kepada peralatan kelistrikan. Dengan pemeliharaan ini PLN berkomitmen untuk dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat," kata General Manager PLN UIW NTT F Eko Sulistyono dalam siaran pers yang diterima di Kupang, Sabtu (23/11).
Ia menjelaskan, debu abu vulkanik akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki menyebar hingga ke hampir seluruh Pulau Flores termasuk mencapai kawasan GI Wairita di Kabupaten Sikka.
GI Wairita sendiri dipasok dari Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Maumere berkapasitas 40 megawatt (MW) yang saat ini merupakan salah satu pembangkit kelistrikan terbesar di Pulau Flores.
Oleh sebab itu, pasca erupsi, pihaknya bergerak cepat mengerahkan para personil kelistrikan PLN Unit Layanan Transmisi Gardu Induk (ULTG) Flores Timur untuk melakukan inspeksi dan pemeliharaan GI.
Pemeliharaan, kata dia, dilakukan dengan pembersihan pada semua komponen kelistrikan yang terdampak abu vulkanik, guna memastikan keamanan dan keandalan pasokan listrik tetap terjaga.
Pemeliharaan dilakukan pada GI Wairita maupun GI Ropa di Kabupaten Ende agar sistem kelistrikan tetap andal dalam kondisi apapun.
Sulistyono berharap bencana alam erupsi segera berakhir dan masyarakat yang terdampak dapat kembali beraktivitas secara normal.
Ia menambahkan, PLN terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Flores melalui optimalisasi pasokan listrik. Dengan instalasi jaringan listrik yang semakin andal diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan akses terhadap pendidikan dan kesehatan.
Sementara itu, seorang warga Maumere Martinus Panggo menyampaikan terima kasih kepada pihak PLN atas upaya menjaga kehandalan pasokan kelistrikan.
"Memang kami orang awam mungkin tidak paham soal listrik, tapi kalau listrik sampai padam karena abu Lewotobi, banyak aktivitas kami yang terganggu. Puji Tuhan, sampai saat ini listrik tetap nyala dan kami bisa melakukan aktivitas,” ujarnya.
Baca juga: PLN-Pemkab Manggarai Barat berkolaborasi turunkan stunting
Baca juga: Gerak cepat PLN pulihkan sistem kelistrikan yang rusak akibat erupsi Gunung Lewotobi