Kupang (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Nusa Tenggara Timur Silvester Sili Laba sarapan pagi bersama dengan sejumlah warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kupang, Jumat.
“Makan bersama WBP sudah menjadi kebiasaannya sejak masih menjabat Kakanwil Kemenkumham Sulawesi Tenggara selama hampir 4 tahun,” katanya di Kupang, Jumat, (6/12).
Dia menambahkan bahwa makan bersama WBP di Lapas Kupang merupakan pengalaman pertamanya sejak berpindah tugas ke kampung halaman NTT.
Silvester merasakan sukacita dan bahagia sekaligus terharu ketika makan bersama WBP yang dianggapnya sebagai satu keluarga besar Pemasyarakatan.
Terlebih kali ini, makan bersama dilakukan pada masa transisi Kemenkumham menjadi tiga Kementerian terpisah, yakni Kementerian Hukum, Kementerian HAM, serta Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan. Dimana nantinya, UPT Pemasyarakatan yang terdiri dari Lapas, Rutan, LPKA, dan Bapas tidak lagi berada di bawah Kementerian Hukum.
Secara khusus, Silvester mengapresiasi pelayanan dan pemenuhan hak dasar di Lapas Kupang, khususnya pemberian makanan layak melalui hidangan yang ia santap bersama WBP.
“Makanannya enak, ada dagingnya. Terima kasih atas pelayanannya. Pesan saya, jaga kekeluargaan dan kebersamaan, saling mengasihi, saling merindukan, saling menguatkan, saling mengingatkan, supaya kehidupan disini penuh sukacita,” ujarnya.
Menurut Silvester, tidak ada manusia yang sempurna. Para WBP diminta selalu berdoa untuk mendekatkan diri dengan Tuhan dan mengikuti program pembinaan dengan baik. Bagi jajaran Petugas Pemasyarakatan diingatkan untuk selalu mengasihi dan memberikan pelayanan terbaik bagi WBP.
“Itu tugas dan sumpah setia kita, berikan pelayanan yang terbaik dan sepenuh hati,” tandasnya.
Menu sarapan pagi Kakanwil tidak jauh berbeda dengan makanan yang disantap para WBP di dalam Lapas. Walau sederhana, namun memenuhi standar yang sudah ditetapkan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Tapi apapun hidangannya, makan bersama layaknya keluarga besar memang selalu terasa paripurna kenikmatannya.
EL, salah seorang WBP mengaku baru pertama kali merasakan makan bersama dengan pejabat seperti Kakanwil. Ditambah lagi, Kakanwil juga menyempatkan untuk berkenalan dan menanyakan bagaimana keadaan para WBP di dalam Lapas.
“Spesial sekali dan sangat luar biasa. Terima kasih kepada Bapak Kakanwil dan semua jajaran,” ucapnya.
Respon serupa disampaikan oleh FD, WBP lainnya di Lapas Kupang. FD merasa terharu sekaligus bangga karena diperlakukan layaknya saudara oleh Kakanwil beserta jajaran. Mengingat, ia sendiri berada di dalam Lapas karena tengah menjalani masa pidana.
“Kami tidak bisa berkata-kata lebih banyak, hanya bisa berterima kasih karena Bapak Kakanwil menganggap kami sebagai saudara sekalipun kami sedang dalam proses pembinaan di tempat ini,” ujarnya.
Baca juga: Marciana dinilai ciptakan banyak terobosan layanan di Kemenkumham
Baca juga: Menkum RI minta Kakanwil beri pelayanan hukum terbaik untuk masyarakat
“Makan bersama WBP sudah menjadi kebiasaannya sejak masih menjabat Kakanwil Kemenkumham Sulawesi Tenggara selama hampir 4 tahun,” katanya di Kupang, Jumat, (6/12).
Dia menambahkan bahwa makan bersama WBP di Lapas Kupang merupakan pengalaman pertamanya sejak berpindah tugas ke kampung halaman NTT.
Silvester merasakan sukacita dan bahagia sekaligus terharu ketika makan bersama WBP yang dianggapnya sebagai satu keluarga besar Pemasyarakatan.
Terlebih kali ini, makan bersama dilakukan pada masa transisi Kemenkumham menjadi tiga Kementerian terpisah, yakni Kementerian Hukum, Kementerian HAM, serta Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan. Dimana nantinya, UPT Pemasyarakatan yang terdiri dari Lapas, Rutan, LPKA, dan Bapas tidak lagi berada di bawah Kementerian Hukum.
Secara khusus, Silvester mengapresiasi pelayanan dan pemenuhan hak dasar di Lapas Kupang, khususnya pemberian makanan layak melalui hidangan yang ia santap bersama WBP.
“Makanannya enak, ada dagingnya. Terima kasih atas pelayanannya. Pesan saya, jaga kekeluargaan dan kebersamaan, saling mengasihi, saling merindukan, saling menguatkan, saling mengingatkan, supaya kehidupan disini penuh sukacita,” ujarnya.
Menurut Silvester, tidak ada manusia yang sempurna. Para WBP diminta selalu berdoa untuk mendekatkan diri dengan Tuhan dan mengikuti program pembinaan dengan baik. Bagi jajaran Petugas Pemasyarakatan diingatkan untuk selalu mengasihi dan memberikan pelayanan terbaik bagi WBP.
“Itu tugas dan sumpah setia kita, berikan pelayanan yang terbaik dan sepenuh hati,” tandasnya.
Menu sarapan pagi Kakanwil tidak jauh berbeda dengan makanan yang disantap para WBP di dalam Lapas. Walau sederhana, namun memenuhi standar yang sudah ditetapkan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Tapi apapun hidangannya, makan bersama layaknya keluarga besar memang selalu terasa paripurna kenikmatannya.
EL, salah seorang WBP mengaku baru pertama kali merasakan makan bersama dengan pejabat seperti Kakanwil. Ditambah lagi, Kakanwil juga menyempatkan untuk berkenalan dan menanyakan bagaimana keadaan para WBP di dalam Lapas.
“Spesial sekali dan sangat luar biasa. Terima kasih kepada Bapak Kakanwil dan semua jajaran,” ucapnya.
Respon serupa disampaikan oleh FD, WBP lainnya di Lapas Kupang. FD merasa terharu sekaligus bangga karena diperlakukan layaknya saudara oleh Kakanwil beserta jajaran. Mengingat, ia sendiri berada di dalam Lapas karena tengah menjalani masa pidana.
“Kami tidak bisa berkata-kata lebih banyak, hanya bisa berterima kasih karena Bapak Kakanwil menganggap kami sebagai saudara sekalipun kami sedang dalam proses pembinaan di tempat ini,” ujarnya.
Baca juga: Marciana dinilai ciptakan banyak terobosan layanan di Kemenkumham
Baca juga: Menkum RI minta Kakanwil beri pelayanan hukum terbaik untuk masyarakat