Labuan Bajo (ANTARA) - Wakil Bupati (Wabup) Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT), Yulianus Weng mengatakan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dinilai sebagai fondasi dasar pembangunan sumber daya manusia (SDM) di daerah itu.
"Upaya pengendalian penduduk dan keluarga berencana berkontribusi pada pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing,” katanya dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Senin, (9/12).
Yulianus Weng menyampaikan hal tersebut dalam evaluasi Program Bangga Kencana tahun 2024 dan Sosialisasi Quick Win Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga di Labuan Bajo.
Ia menambahkan jika program Bangga Kencana berjalan beriringan dengan upaya percepatan penurunan stunting, maka kualitas SDM di masa depan akan benar-benar terwujud dengan baik.
Urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana, kata dia, dioperasionalkan dalam Program Bangga Kencana bertujuan untuk mewujudkan keluarga berkualitas dan mewujudkan penduduk tumbuh seimbang.
Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu didukung berbagai kegiatan prioritas, antara lain berbagai kegiatan dalam upaya mengendalikan angka kelahiran, meningkatkan angka prevalensi pemakaian kontrasepsi modern (mCPR), menurunkan tingkat kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need), serta upaya mewujudkan penduduk tumbuh seimbang (PTS) dan menghasilkan Bonus Demografi.
Lebih lanjut, Yulianus juga menyinggung soal program penurunan stunting yang menjadi bagian dari upaya untuk mewujudkan SDM yang berkualitas.
Menurut dia, sebagai ketua pelaksana dalam program percepatan penurunan stunting, BKKBN punya peran yang sentral, utamanya dalam melakukan koordinasi dengan berbagai pihak di lini lapangan.
“Untuk memastikan berbagai kegiatan prioritas Program Bangga Kencana serta penurunan stunting dapat berjalan dengan baik di seluruh tingkatan wilayah, dibutuhkan komitmen dari semua pihak terhadap urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana,” ujarnya.
Ia menambahkan apabila komitmen dari berbagai pihak itu tidak optimal, maka akan berdampak pada sulitnya pencapaian target atau sasaran program Bangga Kencana yang sudah ditetapkan, baik di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), rencana strategis, rencana kerja pemerintah tahunan maupun dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan rencana kerja pembangunan daerah kabupaten/kota.
“Forum ini diharapkan dapat meningkatkan komitmen berbagai pihak dalam mendukung pelaksanaan program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting di wilayah masing-masing, sekaligus mengevaluasi, merefleksi, saling bertukar informasi untuk terus berbenah dan meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana,” katanya.
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKBBN) NTT Dadi Ahmad Roswandi memaparkan gambaran tentang situasi dan potensi kependudukan dan pembangunan keluarga di NTT, yang membutuhkan kerja bersama untuk mempersiapkan pembangunan SDM yang unggul dan keluarga berkualitas.
Baca juga: BMKG: Warga Mabar waspadai potensi bencana hidrometeorologi
Baca juga: Pemkab Mabar apresiasi kepedulian PLN turunkan stunting
Kegiatan yang dilakukan itu bertujuan untuk meningkatkan dukungan dan komitmen seluruh stakeholder lintas sektor dalam upaya peningkatan kualitas SDM di NTT melalui pelaksanaan Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting.*