Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat (Mabar) mendorong Desa Wisata Watu Tiri yang memiliki atraksi wisata Pantai Mberenang menjadi destinasi bahari unggulan di destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kami pemerintah daerah sangat serius untuk mendukung pengembangan pariwisata Manggarai Barat," kata Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Manggarai Barat Stefanus Jemsifori di Labuan Bajo, Senin.
Ia menyampaikan hal tersebut usai meluncurkan Desa Wisata Watu Tiri, Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat.
Desa Watu Tiri berjarak sekitar 82 km dari Labuan Bajo dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 45 menit menggunakan kendaraan bermotor.
Sepanjang tahun 2025 tercatat Desa Wisata Watu Tiri dikunjungi oleh 973 pengunjung. Destinasi Pantai Mberenang Desa Wisata Watu Tiri menawarkan bentangan pantai yang luas, keindahan laut Sawu, topografi perbukitan yang indah, batu ikonik berbentuk kapal serta potensi budaya Manggarai dan berbagai produk UMKM berbahan sorgum.

Stefanus Jemsifori menjelaskan, Pemkab Manggarai Barat telah melakukan penataan destinasi wisata Pantai Mberenang dengan membangun area parkir, Gedung tourist information center (TIC), jalan masuk ke destinasi, pengaman pantai, elevated deck, toilet, sejumlah gazebo hingga area UMKM.
Tidak hanya itu, lanjut dia, Pemkab Manggarai Barat juga melakukan pengembangan Desa Wisata Watu Tiri menjadi desa wisata berkelanjutan melalui program fasilitasi masyarakat desa wisata (Fasmadewi) selama 10 bulan di tahun 2025.
"Desa Wisata Watu Tiri memiliki potensi yang sangat besar, terlebih desa ini merupakan akses ke destinasi wisata Wae Rebo di Kabupaten Manggarai," katanya.
Ia juga menjelaskan, komitmen Pemkab Manggarai Barat untuk mengembangkan Desa Wisata Watu Tiri dan desa wisata lainnya di Labuan Bajo agar desa wisata menjadi alternatif wisata selain Taman Nasional Komodo (TNK).
Ia menyebut, mayoritas kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo sejak tiga tahun terakhir terpusat di TNK, sehingga Pemkab Manggarai Barat mendorong agar distribusi wisatawan dapat tersebar di seluruh wilayah Manggarai Barat.
"Kenapa kami tata desa wisata, karena berdasarkan data sejak tahun 2020-2023 kunjungan wisatawan 80 persen ke TNK, sehingga melalui penataan dan program Fasmadewi tamu yang berkunjung ke laut lebih banyak juga ke daratan," ungkapnya.
Ia berpesan agar seluruh elemen masyarakat menjaga keberlanjutan lingkungan di Desa Wisata Watu Tiri.
"Kami selalu mendampingi tapi semangat sesungguhnya untuk menata Desa Wisata adalah masyarakat, pemerintah kecamatan, desa dan pokdarwis," katanya.
Kepala Desa Watu Tiri Stendly Dugis memberikan apresiasi kepada Pemkab Manggarai Barat yang telah mendukung potensi wisata di desa tersebut karena melalui pengembangan sektor pariwisata di desa akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.
"Harapannya kehadiran destinasi wisata ini bukan merupakan hal yang biasa-biasa saja, tapi dapat mensejahterakan masyarakat dan mengembangkan pariwisata berkelanjutan," katanya.

