Labuan Bajo (ANTARA) - Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan (Disparekratbud) Kabupaten Manggarai Barat melatih kelompok sadar wisata (pokdarwis) di Desa Wisata Wae Lolos, Kecamatan Sano Nggoang untuk mempromosikan desa wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke desa wisata itu.
Sekertaris Disparekrafbud Manggarai Barat Crispianus Mesima dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Senin, (16/12) mengatakan, pemasaran atau promosi desa wisata mencakup proses yang lebih luas dan bertujuan untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pengunjung.
"Rumah besarnya adalah pemasaran, isinya ada promosi yang menciptakan minat dan kesadaran kemudian mendorong orang untuk datang," katanya.
Pelatihan itu merupakan lanjutan dari program Fasilitasi Masyarakat Desa Wisata (Fasmadewi) yang dicanangkan oleh Disparekrafbud Manggarai Barat selama sepuluh bulan di dua desa wisata yakni Desa Wisata Wae Lolos dan Desa Siru sejak Maret 2024 lalu.
Chrispianus mengatakan pemasaran desa wisata juga melibatkan analisis produk, segmentasi pasar, penentuan harga, distribusi, dan strategi komunikasi.
Chrispianus menekankan strategi komunikasi menjadi instrumen penting bagaimana menginformasikan desa wisata ke publik. Mengkomunikasikan desa wisata tidak hanya mengandung informasi tapi menyentuh emosi publik.
Selain itu, lanjut dia, informasi desa wisata harus mengandung pesan yang efektif untuk mempengaruhi perhatian publik.
"Promosi pariwisata yang efektif membutuhkan penggunaan diksi yang menarik, menggugah emosi, dan mampu memvisualkan pengalaman yang ditawarkan, deskripsi destinasi harus imajinatif untuk menciptakan gambaran yang memikat yang mampu menciptakan memori jangka panjang," katanya.
Sementara itu, Dosen Politeknik Elbajo Commodus Labuan Bajo Roseven Rudiyanto mengatakan Desa Wisata Wae Lolos telah memulai menggunakan media sosial sebagai platform promosi. Namun, hal yang perlu dimaksimalkan adalah konten-konten yang menarik pengunjung.
"Desa Wisata Wae Lolos mulai dikenal publik karena menggunakan media sosial, ini yang buat Desa Wae Lolos lebih banyak pengunjung ketimbang desa lainnya, namun perlu konsistensi dan memaksimalkan konten yang lebih efektif," katanya.
Baca juga: Labuan Bajo sambut pinisi pengenalan wisata alam Kedutaan Portugal
Baca juga: Mabar latih penjahit tingkatkan kemampuan variasi produk tenun