Kupang (ANTARA) - Kementerian Pariwisata sangat peduli dengan potensi pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Timur sehingga terus gencar mempromosikannya guna menarik lebih banyak lagi wisatawan ke daerah ini.
"Fungsi Kemenpar lebih menitikberatkan kepada pemasaran dan penjualan objek-objek pariwisata, sehingga NTT dan Bali selalu mendapat prioritas untuk dipromosikan," kata Deputi Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya kepada pers di Kupang, Rabu (27/3).
Ia mengatakan bahwa NTT saat ini selalu ada di benak Kementerian Pariwisata, oleh karena itu banyak iklan yang sudah dibuat untuk mempromosikan kawasan wisata NTT, khususnya Komodo, yang dilakukan hingga luar negeri.
Iklan untuk promosi pariwisata NTT itu, kata dia, ditempelkan di bus-bus pariwisata di luar negeri dalam jumlah banyak.
"Boleh searching atau googling iklan-iklan kami di luar negeri, pasti ada komodonya. Di bus-bus pariwisata kami di luar negeri, pasti ada gambar komodo," kata Nia.
Kementerian Pariwisata siap mendatangkan wisatawan dari negara mana saja di dunia ini asalkan ada permintaan dari Pemprov NTT.
Nia menambahkan kalau ada festival-festival pariwisata dari pemerintah daerah, pihaknya akan siap membantu mulai dari sebelum atau pada saat festival itu diselenggarakan.
Namun, sebelum festival berlangsung, pihaknya meminta dikirimkan video atau foto dengan resolusi tinggi untuk promosi ke seluruh sosial media dan offisial website Kementerian Pariwisata.
"Ketika sedang berlangsung kami siap mendatangkan tour operator dan media dari negara-negara fokus pasar. Kami akan siapkan semua kebutuhan dan kami pastikan mereka akan beritakan kegiatan itu ,"katanya.
Nia menambahkan pariwisata NTT terus bertumbuh dan berkembang pesat saat ini yang terlihat dari tingginya minat para wisatawan mancanegara (wisman) untuk mengunjungi NTT dari tahun ke tahun.
Komodo sudah menjadi top of mind-nya wisatawan (prioritas unggulan dari para wisatawan, red.). Kalau kita lihat dari sisi wismannya, yang ke Komodo kebanyakan orang-orang berduit.
Wisatawan dari Australia dan Eropa. misalnya, menilai Komodo memang sesuatu yang sangat dicari karena menawarkan petualangan wisata yang unik.
Terkait dengan wacana penutupan Pulau Komodo, Nia menjelaskan seiring dengan penjelasan terperinci dan terus menerus tentang manfaat penutupan tersebut, semakin banyak orang yang mengerti dan memahami manfaatnya.
Artinya, para wisatawan masih bisa melihat Komodo (varanus komodoensis) di Pulau Rinca dan Pulau Padar, tanpa harus melihat langsung di Pulau Komodo.
Baca juga: Menpar apresiasi program KUR pariwisata di Labuan Bajo
Baca juga: NTT hadirkan perpustakaan pariwisata berbasis digital