Kupang (ANTARA) - Para kepala desa di Nusa Tenggara Timur didorong untuk memanfaatkan sebagian dana desa untuk membangun sektor pariwisata di desanya masing-masing guna menjaring lebih banyak lagi para wisatawan ke daerah ini.
"Potensi wisata di NTT banyak terdapat di desa-desa, sehingga kami mendorong para kepala desa untuk memanfaatkan sebagian dana desa untuk pembangunan sektor pariwisata untuk mendongkrak pendapatan desa," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Provinsi Nusa Tenggara Timur Sinun Petrus Manuk kepada Antara di Kupang, Kamis (28/3).
Sinun Manuk mengatakan, dana desa yang diterima masing-masing desa di NTT sangat besar mulai Rp700 juta hingga Rp1,2 miliar sehingga sebagiannya bisa dapat digunakan untuk pembangunan pariwisata.
Dana desa itu, kata dia, tidak hanya untuk pembangunan infrastruktur desa tetapi juga dimanfaatkan untuk pembangunan sektor pariwisata guna meningkatkan pendapatan asli desa setempat.
Ia mengatakan, potensi wisata alam, wisata pantai, wisata budaya yang sangat beragam banyak dimiliki daerah ini dan tersebar di desa-desa di NTT, namun belum didukung fasilitas penunjang yang memadai.
"Namun potensi wisata di desa-desa itu belum dikelola secara baik karena terkendala anggaran untuk melakukan penataan fasilitas, sehingga kami mendorong para kepala desa untuk mengalokasikan dana desa yang diterima setiap tahun itu untuk pembangunan pariwisata," katanya.
Baca juga: Menpar apresiasi program KUR pariwisata di Labuan Bajo
Ia mengatakan, dana desa yang dialokasikan untuk pembangunan sektor pariwisata dapat digunakan untuk pembangunan fasilitas dalam kawasan wisata sehingga mendorong para wisatawan nusantara datang berkunjung.
Menurut mantan Kepala Dinas Sosial NTT itu, pelibatan pemerintah desa dalam pengembangan potensi wisata di desa tidak bermasalah karena sesuai semangat pemerintah NTT yang menjadikan pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan di daerah ini.
"NTT sudah menetapkan pariwisata sebagai sektor unggulan sehingga kami mendorong desa-desa yang memiliki potensi wisata untuk mengalokasikan dana desa untuk pembangunan pariwisata,"tegasnya.
Pieter mengatakan beberapa desa di Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Kupang, Sumba Tengah, Manggarai Barat serta beberapa kabupaten di NTT sudah mulai menggunakan dana desa untuk pembangunan sektor pariwisata.
"Apabila arus kunjungan wisatawan ke desa-desa itu terus meningkat maka akan berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat desa itu," kata Pieter Manuk.
Baca juga: Kemenpar peduli dengan pariwisata NTT
Baca juga: Merangsang wisatawan dengan perpustakaan pariwisata
"Potensi wisata di NTT banyak terdapat di desa-desa, sehingga kami mendorong para kepala desa untuk memanfaatkan sebagian dana desa untuk pembangunan sektor pariwisata untuk mendongkrak pendapatan desa," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Provinsi Nusa Tenggara Timur Sinun Petrus Manuk kepada Antara di Kupang, Kamis (28/3).
Sinun Manuk mengatakan, dana desa yang diterima masing-masing desa di NTT sangat besar mulai Rp700 juta hingga Rp1,2 miliar sehingga sebagiannya bisa dapat digunakan untuk pembangunan pariwisata.
Dana desa itu, kata dia, tidak hanya untuk pembangunan infrastruktur desa tetapi juga dimanfaatkan untuk pembangunan sektor pariwisata guna meningkatkan pendapatan asli desa setempat.
Ia mengatakan, potensi wisata alam, wisata pantai, wisata budaya yang sangat beragam banyak dimiliki daerah ini dan tersebar di desa-desa di NTT, namun belum didukung fasilitas penunjang yang memadai.
"Namun potensi wisata di desa-desa itu belum dikelola secara baik karena terkendala anggaran untuk melakukan penataan fasilitas, sehingga kami mendorong para kepala desa untuk mengalokasikan dana desa yang diterima setiap tahun itu untuk pembangunan pariwisata," katanya.
Baca juga: Menpar apresiasi program KUR pariwisata di Labuan Bajo
Ia mengatakan, dana desa yang dialokasikan untuk pembangunan sektor pariwisata dapat digunakan untuk pembangunan fasilitas dalam kawasan wisata sehingga mendorong para wisatawan nusantara datang berkunjung.
Menurut mantan Kepala Dinas Sosial NTT itu, pelibatan pemerintah desa dalam pengembangan potensi wisata di desa tidak bermasalah karena sesuai semangat pemerintah NTT yang menjadikan pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan di daerah ini.
"NTT sudah menetapkan pariwisata sebagai sektor unggulan sehingga kami mendorong desa-desa yang memiliki potensi wisata untuk mengalokasikan dana desa untuk pembangunan pariwisata,"tegasnya.
Pieter mengatakan beberapa desa di Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Kupang, Sumba Tengah, Manggarai Barat serta beberapa kabupaten di NTT sudah mulai menggunakan dana desa untuk pembangunan sektor pariwisata.
"Apabila arus kunjungan wisatawan ke desa-desa itu terus meningkat maka akan berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat desa itu," kata Pieter Manuk.
Baca juga: Kemenpar peduli dengan pariwisata NTT
Baca juga: Merangsang wisatawan dengan perpustakaan pariwisata