Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Melkiades Laka Lena menegaskan pentingnya disiplin Aparatur Sipil Negara (ASN) agar bisa menjadi teladan dalam pelayanan publik.
“ASN harus menjadi contoh kedisiplinan dan tanggung jawab dalam pelayanan publik. Berikan sanksi tegas bagi yang tidak disiplin,” katanya di Kupang, Senin.
Ia menegaskan kedisiplinan ASN merupakan fondasi pelayanan publik dan bagian dari upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif dan berintegritas.
Melki juga pekan lalu sudah meminta ASN di lingkup Kantor Gubernur NTT yang baru saja selesai mengikuti retret untuk tidak membuat pelanggaran disiplin yang akan berujung pada Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH).
“ASN yang baru pulang retret disuruh untuk membuat komitmen. Jadi kalau melakukan pelanggaran akan ada sanksi yang diberikan, paling rendah adalah pemberhentian tidak dengan hormat,” ujar dia.
Selain menyoroti kedisiplinan, Gubernur Melki juga menekankan pentingnya akurasi dan transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah, terutama terkait Pendapatan ASli Daerah (PAD).
“Perbedaan data akan kita periksa dan pastikan pertanggungjawabannya. Saya juga mengapresiasi OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang telah melampaui target,” katanya.
Menurut dia, dalam situasi ekonomi nasional yang menantang, sebanyak 18 gubernur se-Indonesia telah melakukan pertemuan dengan Menteri Keuangan untuk membahas kondisi fiskal daerah.
Oleh karena itu Gubernur Melki meminta seluruh OPD di NTT mengelola PAD secara bertanggung jawab dan transparan.
Ia juga menyebutkan realisasi program dari setiap OPD akan diperiksa setiap minggu untuk memastikan capaian sesuai rencana kerja. Pemeriksaan ini dimaksudkan agar seluruh target pembangunan berjalan efektif dan tepat waktu.
Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025, kata dia, Pemprov NTT akan mengadakan berbagai kegiatan kreatif seperti lomba menghias pohon Natal dan lomba paduan suara antar-OPD.
“Kegiatan ini tidak hanya mempererat kebersamaan ASN, tetapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat melalui kegiatan kreatif, termasuk melalui Program One Village One Product (OVOP) yang kini berkembang menjadi One Community One Product,” jelas Gubernur Melki.
Pada kesempatan itu ia juga memberikan arahan kepada pejabat eselon II hingga IV yang baru mengikuti Retret Kepemimpinan Strategis agar mengimplementasikan nilai-nilai kepemimpinan yang diperoleh.
“Para pejabat harus menjadi pelopor perubahan di masing-masing OPD,” ucapnya.