Kupang (ANTARA) - Dinas Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Timur memiiki modul kokurikuler Cinta Bangga dan Paham (CBP) Rupiah untuk pelajar SMA/SMK dan SLB di seluruh NTT.
"Kita baru luncurkan program ini pekan lalu di Kupang bersama Bank Indonesia," kata Kadis Pendidikan NTT Ambrosius Kodo di Kupang, Selasa.
Dia mengatakan program tersebut merupakan program hasil kerja sama antara Pemerintah Provinsi NTT dan Bank Indonesia, guna mendorong edukasi dan literasi generasi muda serta digitalisasi ekonomi lokal.
Ambros menambahkan implementasi modul kokurikuler CBP Rupiah ini merupakan bukti kolaborasi nyata Dinas Pendidikan dan Bank Indonesia dalam mendorong literasi pelajar khususnya terkait CBP Rupiah.
"Contoh simpel yang selalu saya tunjukkan yakni menggunakan dompet panjang untuk menjaga kondisi fisik uang Rupiah agar tidak lusuh dan terlipat, sebagai bagian dari cinta kita kepada Rupiah," ujar dia.
Dia menegaskan, setiap lembar Rupiah merupakan hasil keringat setiap orang yang mesti kita dihargai. Apalagi banyak gambar pahlawan yang dicantumkan dalam mata uang Rupiah itu.
"Kalau bukan kita sendiri yang Bangga dan Paham terhadap mata uang sendiri, maka siapa lagi? Rupiah adalah simbol kedaulatan negara yang hanya dimiliki oleh Negara yang merdeka," tambah Ambrosius.
Dia juga mengatakan dengan sudah diluncurkannya program tersebut dalam waktu dekat akan langsung diterapkan di sekolah-sekolah.
Dihubungi terpisah, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Didiet Aditya menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi NTT, Dinas Pendidikan dan supportif dalam proses penyusunan hingga persetujuan modul Kokurikuler CBP Rupiah provinsi NTT.
“Program ini semoga bisa meningkatkan rasa cinta anak-anak muda kepada rupiah dengan tidak merusak uang yang didapat,” ujar dia.