Kupang (ANTARA) - Sebanyak 11.000 rumah tangga miskin di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur akan mendapat pelayanan sambungan listrik gratis dari PT PLN (Persero) wilayah NTT untuk mengejar ketertinggalan ratio elektrifikasi.
"Bantuan sambung gratis ini untuk mengejar kondisi rasio elektrifikasi listrik di NTT yang masih rendah karena banyak warga yang belum mendapat akes menyambungkan listrik dari PLN," kata General Manager PT PLN (Persero) Wilayah NTT, Ignatius Rendroyoko di Kupang, Jumat (12/4).
Ia menjelaskan, kondisi rasio elektrifikasi listrik di NTT hingga April 2019 baru mencapai 71 persen dan masih berada di posisi terendah dari provinsi lainnya di Indonesia.
Data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), kata dia, mencatat masih sekitar 17.259 rumah tangga miskin dari 24.681 rumah tangga miskin yang ada di NTT belum mendapat listrik.
"Karena itu sebagai upaya pemerataan rasio elektrifikasi, maka diprioritaskan untuk 17.259 rumah tangga miskin yang belum menikmati listrik," katanya.
Bantuan penyambungan listrik dibagi dalam dua tahap, pertama diberikan kepada 11.000 KK melalui program dana sosial PLN. Sedangkan, untuk 6.529 KK lainnya dibantu melalui sinergi BUMN, badan usaha sektor ESDM, dan lainnya.
Ignatius mengatakan, bantuan penyambungan gratis tahap pertama untuk 11.000 rumah ini sudah direalisasikan untuk 1.219 rumah tangga hingga 7 April lalu.
Ia menambahkan, selain bantuan sambungan listrik gratis, pihaknya juga akan membantu pemasangan lampu tenaga surya bagi rumah-rumah warga yang tidak memiliki jaringan listrik.
"Harapan kami semakin banyak rumah tangga di NTT menikmati listrik sehingga target rasio elektrifikasi di NTT sebanyak 90 persen pada 2019 bisa tercapai," katanya.
Baca juga: PLTS di Manggarai Barat untuk 3.308 rumah tangga
Baca juga: PLTMG Labuan Bajo menghemat Rp10 miliar
"Bantuan sambung gratis ini untuk mengejar kondisi rasio elektrifikasi listrik di NTT yang masih rendah karena banyak warga yang belum mendapat akes menyambungkan listrik dari PLN," kata General Manager PT PLN (Persero) Wilayah NTT, Ignatius Rendroyoko di Kupang, Jumat (12/4).
Ia menjelaskan, kondisi rasio elektrifikasi listrik di NTT hingga April 2019 baru mencapai 71 persen dan masih berada di posisi terendah dari provinsi lainnya di Indonesia.
Data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), kata dia, mencatat masih sekitar 17.259 rumah tangga miskin dari 24.681 rumah tangga miskin yang ada di NTT belum mendapat listrik.
"Karena itu sebagai upaya pemerataan rasio elektrifikasi, maka diprioritaskan untuk 17.259 rumah tangga miskin yang belum menikmati listrik," katanya.
Bantuan penyambungan listrik dibagi dalam dua tahap, pertama diberikan kepada 11.000 KK melalui program dana sosial PLN. Sedangkan, untuk 6.529 KK lainnya dibantu melalui sinergi BUMN, badan usaha sektor ESDM, dan lainnya.
Ignatius mengatakan, bantuan penyambungan gratis tahap pertama untuk 11.000 rumah ini sudah direalisasikan untuk 1.219 rumah tangga hingga 7 April lalu.
Ia menambahkan, selain bantuan sambungan listrik gratis, pihaknya juga akan membantu pemasangan lampu tenaga surya bagi rumah-rumah warga yang tidak memiliki jaringan listrik.
"Harapan kami semakin banyak rumah tangga di NTT menikmati listrik sehingga target rasio elektrifikasi di NTT sebanyak 90 persen pada 2019 bisa tercapai," katanya.
Baca juga: PLTS di Manggarai Barat untuk 3.308 rumah tangga
Baca juga: PLTMG Labuan Bajo menghemat Rp10 miliar