Kupang (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT PLN mencatat telah menyalurkan 13.891 sambungan listrik gratis bagi keluarga prasejahtera di Nusa Tenggara Timur (NTT) sepanjang 2025.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT F Eko Sulistyono dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin mengatakan penyaluran sejumlah listrik gratis itu menjadi langkah konkret mewujudkan keadilan energi, sekaligus mendorong peningkatan kualitas hidup dan pemerataan pembangunan di wilayah kepulauan tersebut.
"Bantuan sambungan listrik gratis ini disalurkan melalui sinergi pemerintah pusat, PLN, serta partisipasi pegawai PLN, dan menjangkau rumah tangga prasejahtera di berbagai kabupaten/kota di NTT," katanya.
Eko mengatakan, program sambungan listrik gratis merupakan wujud komitmen PLN bersama pemerintah dalam menghadirkan akses energi yang adil bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Melalui realisasi 13.891 sambungan listrik gratis di 2025, kami berharap kehadiran listrik dapat membuka peluang ekonomi baru, meningkatkan kenyamanan hidup, serta mempercepat pemerataan pembangunan di NTT,” kata Eko.
Ia menegaskan, kehadiran listrik tidak hanya berfungsi sebagai penerangan, tetapi juga menjadi fondasi penting dalam peningkatan aktivitas ekonomi, pendidikan, dan kesejahteraan sosial masyarakat.
Dari total 13.891 sambungan listrik gratis, sebanyak 10.000 sambungan berasal dari Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) Kementerian ESDM, 3.624 sambungan dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN, serta 467 sambungan dari Program Light Up The Dream (LUTD) yang bersumber dari donasi sukarela pegawai PLN.
Kepala Dinas ESDM Provinsi NTT Rosye Maria Hedwine mengatakan, program BPBL kolaborasi Kementerian ESDM dan PLN merupakan bentuk nyata kehadiran negara bagi masyarakat yang belum mampu memasang listrik secara mandiri.
“Dengan adanya listrik di rumah, masyarakat dapat mempermudah aktivitas sehari-hari, meningkatkan ekonomi rumah tangga, serta mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama bagi anak-anak yang bisa belajar lebih lama pada malam hari,” ujarnya.
Rosye juga menyampaikan apresiasi kepada PLN atas dukungan terhadap program pemerintah daerah, khususnya dalam mendukung Dasa Cita ke-7 Pemerintah Provinsi NTT.
Apresiasi serupa disampaikan Plt Lurah Naioni Albertinus Rohi Kana, yang menilai program tersebut sangat membantu warganya.
“Bantuan listrik ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya keluarga yang selama ini belum mampu memasang listrik sendiri. Ini bentuk kepedulian nyata negara dan PLN,” katanya.
Salah satu penerima manfaat program LUTD, Geli Grardus (60), warga Kelurahan Fatululi, Kota Kupang, mengaku kini dapat menjalani kehidupan dengan lebih layak setelah rumahnya dialiri listrik.
“Dulu rumah saya gelap dan harus menumpang listrik tetangga. Sekarang sudah terang. Terima kasih PLN yang sudah membantu pasang listrik gratis di rumah saya,” ujarnya.
Dengan realisasi program tersebut, PLN UIW NTT turut mendorong rasio elektrifikasi Provinsi NTT yang kini telah mencapai 96,48 persen. Program sambungan listrik gratis ini diharapkan membawa dampak jangka panjang bagi pertumbuhan sosial-ekonomi serta menciptakan lingkungan yang lebih produktif dan sejahtera di NTT.
Kementerian ESDM dan PLN salurkan 13.891 sambungan listrik gratis di NTT selama 2025
Warga berpose di rumahnya di Kabupaten Sabu Raijua, yang mendapatkan sambungan listrik gratis dari program TJSL PLN. ANTARA/Ho-PLN
Warga berpose di rumahnya di Kabupaten Sabu Raijua, yang mendapatkan sambungan listrik gratis dari program TJSL PLN. ANTARA/Ho-PLN