Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mulai mendandani kawasan wisata Perairan Mulut Seribu di Kabupaten Rote Ndao sebagai destinasi wisata unggulan baru di wilayah terselatan Indonesia itu.
"Dimulainya pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan pondok (cottage) di dekat pelabuhan Perairan Mulut Seribu oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat pada Rabu (7/8)," demikian siaran pers Biro Humas Setda NTT yang diterima ANTARA di Kupang, Kamis (8/8).
Gubernur Viktor dalam kesempatan itu mengatakan pembangunan kawasan wisata Mulut Seribu dilakukan secara kolaboratif dengan pemerintah kabupaten serta Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), dan masyarakat setempat.
Pembanguan pondok itu, lanjutnya, untuk menampung wisatawan yang datang dan melihat keindahan pariwisata di Rote Ndao, khususnya Perairan Mulut Seribu. "Yang jelas kalau wisatawan datang berarti ekonomi masyarakat di sekitar Mulut Seibu ini juga bergerak dan meningkat,” katanya.
Untuk itu, ia meminta pembangunan fasilitas penunjang tersebut dikerjakan secara baik dan selesai dalam enam bulan ke depan. "Saya optimistis keindahan alam di Perairan Mulut Seribu akan mampu menarik minat banyak wisatawan domestik maupun mananegara," ujarnya.
Baca juga: 3.000 benih kakap putih ditebarkan di perairan Mulut Seribu
"Saya sudah mengelilingi beberapa negara di dunia, tapi tidak ada yang seindah, seperti di Mulut Seribu. Tempat ini sangat eksotik dan sekaligus juga menjadi lokasi budi daya ikan kerapu yang sangat menjanjikan,” katanya.
Untuk itu, ia meminta pemerintah kabupaten setempat secara serius segera menyiapkan kegiatan pariwisata sebagai penunjang, berupa Festival Mulut Seribu, untuk digelar beberapa bulan ke depan.
“Transportasinya diatur, penginapan, restorannya seperti apa, sehingga ketika wisatawan datang mereka melihat bahwa kita sangat siap melaksanakan festival ini,” katanya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Wayan Darmawa, mengatakan pemerintah provinsi telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp1,2 miliar untuk pembangunan kawasan wisata Perairan Mulut Seribu.
“Alokasi anggaran ini untuk pembangunan sejumlah fasilitas pendukung, terutama seperti 'cottage', penginapan, dan restoran,” katanya kepada ANTARA di Kupang.
Ia menambahkan pembangunan kawasan wisata tersebut juga dikerjakan sendiri oleh masyarakat sehingga menghadirkan manfaat secara ekonomi bagi warga setempat.
Baca juga: Rp1,5 miliar untuk kembangkan wisata Mulut Seribu
Baca juga: Keramba jaring apung untuk Mulut Seribu
"Dimulainya pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan pondok (cottage) di dekat pelabuhan Perairan Mulut Seribu oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat pada Rabu (7/8)," demikian siaran pers Biro Humas Setda NTT yang diterima ANTARA di Kupang, Kamis (8/8).
Gubernur Viktor dalam kesempatan itu mengatakan pembangunan kawasan wisata Mulut Seribu dilakukan secara kolaboratif dengan pemerintah kabupaten serta Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), dan masyarakat setempat.
Pembanguan pondok itu, lanjutnya, untuk menampung wisatawan yang datang dan melihat keindahan pariwisata di Rote Ndao, khususnya Perairan Mulut Seribu. "Yang jelas kalau wisatawan datang berarti ekonomi masyarakat di sekitar Mulut Seibu ini juga bergerak dan meningkat,” katanya.
Untuk itu, ia meminta pembangunan fasilitas penunjang tersebut dikerjakan secara baik dan selesai dalam enam bulan ke depan. "Saya optimistis keindahan alam di Perairan Mulut Seribu akan mampu menarik minat banyak wisatawan domestik maupun mananegara," ujarnya.
Baca juga: 3.000 benih kakap putih ditebarkan di perairan Mulut Seribu
"Saya sudah mengelilingi beberapa negara di dunia, tapi tidak ada yang seindah, seperti di Mulut Seribu. Tempat ini sangat eksotik dan sekaligus juga menjadi lokasi budi daya ikan kerapu yang sangat menjanjikan,” katanya.
Untuk itu, ia meminta pemerintah kabupaten setempat secara serius segera menyiapkan kegiatan pariwisata sebagai penunjang, berupa Festival Mulut Seribu, untuk digelar beberapa bulan ke depan.
“Transportasinya diatur, penginapan, restorannya seperti apa, sehingga ketika wisatawan datang mereka melihat bahwa kita sangat siap melaksanakan festival ini,” katanya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Wayan Darmawa, mengatakan pemerintah provinsi telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp1,2 miliar untuk pembangunan kawasan wisata Perairan Mulut Seribu.
“Alokasi anggaran ini untuk pembangunan sejumlah fasilitas pendukung, terutama seperti 'cottage', penginapan, dan restoran,” katanya kepada ANTARA di Kupang.
Ia menambahkan pembangunan kawasan wisata tersebut juga dikerjakan sendiri oleh masyarakat sehingga menghadirkan manfaat secara ekonomi bagi warga setempat.
Baca juga: Rp1,5 miliar untuk kembangkan wisata Mulut Seribu
Baca juga: Keramba jaring apung untuk Mulut Seribu