Kupang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur mengharapkan bantuan vaksin rabies dari Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur, karena stok yang dimiliki sudah habis.
"Beberapa waktu lalu, saya sudah coba menghubungi Jakarta untuk bantuan vaksin karena kami punya di sini habis. Tetapi katanya stok vaksinya kosong, sehingga harapan kami satu-satunya dari Dinkes NTT," kata Kepala Bidang Pencegahan dan pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Flores Timur,,Sudirman Kia di Kupang, Kamis (8/8).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan adanya kelurahan dari masyarakat di kabupaten itu soal tak ada laginya vaksin anjing rabies (VAR) bagi mereka yang ingin memvaksin anjingnya.
Ia menambahkan saat ini ketersediaan obat hanya mampu bertahan beberapa bulan saja, dan dipastikan tak mampu memenuhi kebutuhan setahun. Jumlah pasien juga setiap pekannya terus meningkat. Bahkan sampai dengan pekan ini jumlahnya sudah mencapai 948 kasus.
"Ini data dalam pekan ini. Belum tahu lagi di pekan depan apakah meningkat atau tidak. Kita berharap tidak bertambah lagi," katanya dan menambahkan sebelumnya ada pengadaan dari APBD sebanyak 1.800 VAR namun tetap saja tidak mampu membendung banyaknya permintaan vaksin.
"Stok saat ini memang sudah sangat menipis apalagi saat ini kucing juga sudah terjangkit oleh rabies. Bahkan ada informasi masuk kambing juga ada yang kena," sebut dia.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap menjaga lingkungan sekitar, dengan mengikat hewan-hewannya khususnya anjing dan kambing serta kucingnya agar tidak terjangkit.
Baca juga: Disnak NTT siapkan 200.000 dosis vaksin rabies
Baca juga: Kasus gigitan rabies di Sikka terus bertambah
"Beberapa waktu lalu, saya sudah coba menghubungi Jakarta untuk bantuan vaksin karena kami punya di sini habis. Tetapi katanya stok vaksinya kosong, sehingga harapan kami satu-satunya dari Dinkes NTT," kata Kepala Bidang Pencegahan dan pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Flores Timur,,Sudirman Kia di Kupang, Kamis (8/8).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan adanya kelurahan dari masyarakat di kabupaten itu soal tak ada laginya vaksin anjing rabies (VAR) bagi mereka yang ingin memvaksin anjingnya.
Ia menambahkan saat ini ketersediaan obat hanya mampu bertahan beberapa bulan saja, dan dipastikan tak mampu memenuhi kebutuhan setahun. Jumlah pasien juga setiap pekannya terus meningkat. Bahkan sampai dengan pekan ini jumlahnya sudah mencapai 948 kasus.
"Ini data dalam pekan ini. Belum tahu lagi di pekan depan apakah meningkat atau tidak. Kita berharap tidak bertambah lagi," katanya dan menambahkan sebelumnya ada pengadaan dari APBD sebanyak 1.800 VAR namun tetap saja tidak mampu membendung banyaknya permintaan vaksin.
"Stok saat ini memang sudah sangat menipis apalagi saat ini kucing juga sudah terjangkit oleh rabies. Bahkan ada informasi masuk kambing juga ada yang kena," sebut dia.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap menjaga lingkungan sekitar, dengan mengikat hewan-hewannya khususnya anjing dan kambing serta kucingnya agar tidak terjangkit.
Baca juga: Disnak NTT siapkan 200.000 dosis vaksin rabies
Baca juga: Kasus gigitan rabies di Sikka terus bertambah