Kupang (ANTARA) - Bupati Kupang Korinus Masneno mengatakan tahun 2020 pemerintahannya akan memberi prioritas pada pembangunan ekonomi desa guna mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
Hal itu dikatakan Bupati Korinus Masneno dalam sambutannya pada upacara HUT Kemerdekaan RI Ke-74 yang berlangsung di halaman Kantror Bupati Kupang di Oelamasi, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (17/8).
Ia menjelaskan, 2020 dijadikan sebagai tahun pengembangan investasi di kabupaten yang berbatasan dengan Oecusse, Timor Leste itu karena dana desa yang dialokasikan pemerintah pusat ke daerah ini sangat besar.
Setiap tahun menurut orang nomor satu di Pemkab Kupang itu dana desa terus bertambah sehingga harus memberikan manfaat bagi pembangunan ekonomi masyarakat di daerah ini.
Dana desa untuk Kabupaten Kupang tahun 2019 sebesar Rp165 miliar atau mengalami kenaikan sebesar Rp30 miliar dari alokasi dana desa tahun 2018 sebesar Rp135 miliar yang dialokasikan bagi 160 desa di kabupaten yang berbatasan dengan Oecusse, Timor Leste itu.
Baca juga: Para kepala desa harus profesional kelola dana desa
Masneno mengatakan, investasi yang dilakukan bukan investor besar namun oleh masyarakat desa dengan memanfaatkan berbagai potensi ekonomi desa.
"Modal usahanya telah dialokasikan pemerintah melalui dana desa sehingga dimanfaatkan untuk pengembangan investasi ekonomi masyarakat desa," tegas Masneno.
Selain itu kata Korinus Masneno, lembaga Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) juga telah terbentuk di desa-desa sehingga harus dimanfaatkan untuk pembangunan ekonomi desa.
"Kami tidak ingin niat baik pemerintah menjadi mubazir karena tidak cermat dalam pengelolaan dana desa yang begitu besar," kata Korinus Masneno.
Ia berharap para kepala desa berpedoman pada RPJMD Kabupaten Kupang tahun 2019-2024 sehingga target pencapaianya membutuhkan kolaborasi pembiayaan mesti diatur dalam RPJMD desa dan RKP Desa.
Ia mengatakan, kerja sama lintas sektor sangat dibutuhkan sehingga keterbatasan anggaran yang terjadi di daerah ini bisa teratasi secara baik.
Baca juga: Alokasi dana desa untuk bangun rumah layak huni
Baca juga: Dana ADD tahap pertama untuk 50 desa di Kabupaten Kupang
Hal itu dikatakan Bupati Korinus Masneno dalam sambutannya pada upacara HUT Kemerdekaan RI Ke-74 yang berlangsung di halaman Kantror Bupati Kupang di Oelamasi, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (17/8).
Ia menjelaskan, 2020 dijadikan sebagai tahun pengembangan investasi di kabupaten yang berbatasan dengan Oecusse, Timor Leste itu karena dana desa yang dialokasikan pemerintah pusat ke daerah ini sangat besar.
Setiap tahun menurut orang nomor satu di Pemkab Kupang itu dana desa terus bertambah sehingga harus memberikan manfaat bagi pembangunan ekonomi masyarakat di daerah ini.
Dana desa untuk Kabupaten Kupang tahun 2019 sebesar Rp165 miliar atau mengalami kenaikan sebesar Rp30 miliar dari alokasi dana desa tahun 2018 sebesar Rp135 miliar yang dialokasikan bagi 160 desa di kabupaten yang berbatasan dengan Oecusse, Timor Leste itu.
Baca juga: Para kepala desa harus profesional kelola dana desa
Masneno mengatakan, investasi yang dilakukan bukan investor besar namun oleh masyarakat desa dengan memanfaatkan berbagai potensi ekonomi desa.
"Modal usahanya telah dialokasikan pemerintah melalui dana desa sehingga dimanfaatkan untuk pengembangan investasi ekonomi masyarakat desa," tegas Masneno.
Selain itu kata Korinus Masneno, lembaga Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) juga telah terbentuk di desa-desa sehingga harus dimanfaatkan untuk pembangunan ekonomi desa.
"Kami tidak ingin niat baik pemerintah menjadi mubazir karena tidak cermat dalam pengelolaan dana desa yang begitu besar," kata Korinus Masneno.
Ia berharap para kepala desa berpedoman pada RPJMD Kabupaten Kupang tahun 2019-2024 sehingga target pencapaianya membutuhkan kolaborasi pembiayaan mesti diatur dalam RPJMD desa dan RKP Desa.
Ia mengatakan, kerja sama lintas sektor sangat dibutuhkan sehingga keterbatasan anggaran yang terjadi di daerah ini bisa teratasi secara baik.
Baca juga: Alokasi dana desa untuk bangun rumah layak huni
Baca juga: Dana ADD tahap pertama untuk 50 desa di Kabupaten Kupang