Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumba Timur, NTT telah mengusulkan permintaan anggaran sebesar Rp982 juta lebih ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), untuk mengantisipasi bencana kekeringan yang tengah melanda wilayah itu.
"Kami sudah usulkan anggaran untuk mengantisipasi dampak bencana yang lebih luas," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumba Timur, Martina D Jera, yang dikonfirmasi ANTARA dari Kupang, Rabu (21/8).
Martina Jera menambahkan, bantuan anggaran diperlukan agar petugas dapat memberikan bantuan air bersih bagi masyarakat di enam kecamatan yang mengalami bencana kekeringan. "Penanganan bencana kekeringan di Sumba Timur diperkirakan akan berlangsung hingga 31 Desember 2019," ujarnya.
Dia menambahkan, saat ini ada enam kecamatan di wilayah itu yang dilanda bencana kekeringan yakni Kecamatan Haharu, Ngaha Ori Angu, Kambera, Kota Waingapu dan Kanatana. Warga yang terkena dampak bencana kekeringan ini tercatat sebanyak 2.409 jiwa.
Petugas BPBD sedang mendistribusikan bantuan air bersih di daerah yang dilanda kekeringan. (ANTARA FOTO/Dok.BPBD Kabupaten Magelang.)
"Kami sudah usulkan anggaran untuk mengantisipasi dampak bencana yang lebih luas," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumba Timur, Martina D Jera, yang dikonfirmasi ANTARA dari Kupang, Rabu (21/8).
Martina Jera menambahkan, bantuan anggaran diperlukan agar petugas dapat memberikan bantuan air bersih bagi masyarakat di enam kecamatan yang mengalami bencana kekeringan. "Penanganan bencana kekeringan di Sumba Timur diperkirakan akan berlangsung hingga 31 Desember 2019," ujarnya.
Dia menambahkan, saat ini ada enam kecamatan di wilayah itu yang dilanda bencana kekeringan yakni Kecamatan Haharu, Ngaha Ori Angu, Kambera, Kota Waingapu dan Kanatana. Warga yang terkena dampak bencana kekeringan ini tercatat sebanyak 2.409 jiwa.