Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang mengatakan tiga kecamatan di ibu kota Provinsi NTT dalam status awas kekeringan karena dilanda krisis air bersih untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga maupun air minum untuk hewan.

"Ada tiga kecamatan di Kota Kupang dalam status awas kekeringan," kata pelaksana tugas Kepala Badan Penangulanan Bencana Daerah (BPBD), Kota Kupang, Abraham Ade Manafe di Kupang, Rabu (28/8).

Tiga kecamatan di ibu kota provinsi berbasis kepulauan ini yang dalam status awas kekeringan kekeringan yaitu Kecamatan Alak, Kecamatan Kota Raja dan Kecamatan Maulafa.

Menurut Manafe, pemerintah Kota Kupang sedang berupaya untuk meminta bantuan pemerintah Provinsi dan pemerintah pusat guna mendapatkan bantuan dana tanggap darurat bagi masyarakat di tiga kecamatan yang dilanda kekeringan itu.

"Kami sedang mempersiapkan proposal untuk meminta bantuan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi NTT untuk membantu penanganan darurat air bersih bagi masyarakat di tiga kecamatan itu," tegas Manafe.

Baca juga: 100 persen zom NTT alami periode kemarau

Ia menambahkan selain mengalami krisis air bersih tiga daerah itu juga dilanda kekeringan hingga menyebabkan lahan pertanian milik petani mengalami gagal tanam karena ketiadaan air.

"Ada lahan pertanian milik warga yang juga mengalami gagal tanam karena ketiadaan air untuk mengairi lahan pertanian milik warga," tegasnya.

Menurut dia, pemerintah Kota Kupang sedang melakukan pendataan terhadap jumlah petani di tiga kecamatan itu yang terdampak kekeringan sehingga menjadi target penerima bantuan darurat dari pemerintah.

"Kami akan lihat bantuan apa yang dibutuhkan warga. Apabila membutuhkan air bersih akan kita bantu distribusi air bersih," kata Abraham Ade Manafe. 

Baca juga: Sumba Timur darurat kekeringan
Baca juga: 22.082 warga Flores Timur merasakan dampak kekeringan

Pewarta : Benediktus Jahang
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024