Kupang (ANTARA) - Kasus pencurian ternak di Kabupaten Sumba Barat, Sumba Barat Daya dan Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur, mulai berkurang setelah sejumlah pelaku utamanya diringkus aparat kepolisian setempat.
"Kasus pencurian ternak semakin menurun karena aparat kepolisian semakin gencar melakukan upaya penindakan terhadap sejumlah dalang yang terlibat dalam kasus-kasus pencurian ternak di tiga kabupaten itu," kata Kapolres Sumba Barat, AKBP Michael Irwan Thamsil kepada ANTARA di Kupang, Minggu (8/9).
Michael mengatakan hal itu terkait upaya kepolisian dalam mengatasi kasus-kasus pencurian ternak di tiga kabupaten yang menjadi penghasil ternak di Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.
Kepolisian dalam mengatasi kasus pencurian ternak melalui pencegahan dan imbauan kepada pemilik ternak untuk menggandangkan ternak agar tidak menjadi sasaran pencurian.
Baca juga: Presiden Jokowi upayakan lima trayek kapal ternak singgahi NTT
"Apabila ternak dikandangkan maka pengawasannya lebih mudah daripada dibiarkan di padang penggembalaan dengan pengawasan yang sangat minim," tegasnya
Selain itu, kepolisian juga telah melakukan penindakan terhadap sejumlah pelaku yang menjadi otak dibalik kasus-kasus pencurian ternak. Karena itu kasus pencurian ternak di Kabupaten Sumba Barat, Sumba Tengah dan Sumba Barat Daya mulai berkurang.
"Kami sedang memproses beberapa orang yang menjadi otak dibalik beberapa kasus pencurian ternak di tiga daerah ini," tegasnya.
Para pelaku pencurian biasanya melakukan aksi secara berkelompok sehingga ternak yang digasak para pelaku jumlahnya cukup banyak.
"Para pelaku memiliki jaringan dengan para penjaga ternak di padang penggembalaan. Kami sudah mengungkap beberapa kasus yang ternyata ada keterlibatan para penjaga ternak dalam kasus pencurian ternak ini," katanya.
Baca juga: Ahok merintis bisnis pakan ternak di NTT
Baca juga: Antarpulau ternak ditargetkan sebanyak 69.000 ekor
"Kasus pencurian ternak semakin menurun karena aparat kepolisian semakin gencar melakukan upaya penindakan terhadap sejumlah dalang yang terlibat dalam kasus-kasus pencurian ternak di tiga kabupaten itu," kata Kapolres Sumba Barat, AKBP Michael Irwan Thamsil kepada ANTARA di Kupang, Minggu (8/9).
Michael mengatakan hal itu terkait upaya kepolisian dalam mengatasi kasus-kasus pencurian ternak di tiga kabupaten yang menjadi penghasil ternak di Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.
Kepolisian dalam mengatasi kasus pencurian ternak melalui pencegahan dan imbauan kepada pemilik ternak untuk menggandangkan ternak agar tidak menjadi sasaran pencurian.
Baca juga: Presiden Jokowi upayakan lima trayek kapal ternak singgahi NTT
"Apabila ternak dikandangkan maka pengawasannya lebih mudah daripada dibiarkan di padang penggembalaan dengan pengawasan yang sangat minim," tegasnya
Selain itu, kepolisian juga telah melakukan penindakan terhadap sejumlah pelaku yang menjadi otak dibalik kasus-kasus pencurian ternak. Karena itu kasus pencurian ternak di Kabupaten Sumba Barat, Sumba Tengah dan Sumba Barat Daya mulai berkurang.
"Kami sedang memproses beberapa orang yang menjadi otak dibalik beberapa kasus pencurian ternak di tiga daerah ini," tegasnya.
Para pelaku pencurian biasanya melakukan aksi secara berkelompok sehingga ternak yang digasak para pelaku jumlahnya cukup banyak.
"Para pelaku memiliki jaringan dengan para penjaga ternak di padang penggembalaan. Kami sudah mengungkap beberapa kasus yang ternyata ada keterlibatan para penjaga ternak dalam kasus pencurian ternak ini," katanya.
Baca juga: Ahok merintis bisnis pakan ternak di NTT
Baca juga: Antarpulau ternak ditargetkan sebanyak 69.000 ekor