Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat menyatakan optimistis bahwa ekonomi masyarakatnya di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini mulai bangkit seiring dengan dideklarasikan Masyarakat Ekonomi NTT di Labuan Bajo pada 10 Juni 2019.

"Wadan pemersatu seperti Masyarakat Ekonomi NTT ini memang penting, karena kita memiliki SDM dan SDA yang tidak kalah dengan daerah lainnya di Indonesia," katanya dalam rapat penyusunan dokumen Road Map Masyarakat Ekonomi NTT di Kupang, Jumat (13/9).

Dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda NTT Semuel Rebo, Laiskodat mengatakan bahwa NTT memiliki banyak potensi sumber daya alam yang dapat ditingkatkan lewat forum tersebut.

Baca juga: Benarkah Pariwisata jadi penopang utama ekonomi NTT?
Baca juga: Benarkah ekonomi kerakyatan di NTT akan melejit?

Karena itu, gubernur meminta agar semua pihak harus mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan ekspor di NTT.

"Berbagai gebrakan dilakukan pemerintah NTT bisa terwujud apabila didukung semua pihak. Tidak bisa menjadi penonton tapi perlu ada Road Map (peta jalan). Kita perlu gerak cepat untuk membentuk sekretariat bersama guna memonitor road map dan pelaksanaannya," ujar.

Menurut dia, Pemprov NTT ingin ada percepatan pembangunan tetapi terkendala pembiayaan.

"Ini perlu keterlibatan pihak perbankan. Kita perlu kerja lebih serius dan kerja keras sehingga tahun 2020 roda gerbong masyarakat ekonomi (ME) NTT sudah berjalan dengan baik," ujar mantan Kadis Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu Provinsi NTT.

Baca juga: Gubernur NTT fokus benahi ekonomi dan infrasktruktur

Sementara itu Direktur Utama Bank NTT Izhak E. Rihi menegaskan, forum Masyarakat Ekonomi NTT sebagai mitra yang strategis antara Pemprov NTT dan pihak Bank NTT.

"Bank NTT sebagai eksekutor untuk mengeksekusi visi dan misi Pemprov NTT. Kami akan menjadi eksekutor karena Bank NTT tidak hanya sehat secara finansial tetapi menjadi rumah perbendaharaan masyarakat NTT untuk mengelola aset-aset yang ada guna mencapai kesejahteraan masyarakat NTT," kata Dirut yang baru dilantik 11 Juni 2019 lalu itu.

Dengan aset Bank NTT senilai Rp14,9 triliun pihaknya akan menjadi pintu masuk pengelolaan keuangan dan investasi di Provinsi NTT.

"Kami akan menjadi lokomotif yang efektif dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat di NTT," katanya.

Baca juga: Pertumbuhan ekonomi NTT cenderung tinggi sepanjang 2019
Baca juga: BI optimistis pariwisata jadi sektor pertumbuhan ekonomi baru di NTT

Pewarta : Benediktus Jahang
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024