SoE, NTT (ANTARA) - Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Arief Mulyadi mengemukakan sebanyak 11.050 perempuan di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur, mendapat bantuan modal usaha melalui Program Mekaar.
"Kami hadir di TTS mulai 2016, dan 11.050 perempuan ini sudah menjadi bagian kami melalui Program Mekaar yang didukung dan digagas Presiden Joko Widodo," katanya di SoE, Ibu Kota Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kamis (7/11).
Dia mengemukakan hal itu saat mendampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga, saat melakukan kunjungan kerja dan melakukan dialog bersama ratusan perempuan yang mewakili penerima manfaat Program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) dalam kegiatan yang dipusatkan di Kantor Bupati Timor Tengah Selatan.
Arief menjelaskan, kaum perempuan penerima Program Mekaar dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di daerah itu sedang dibimbing menjadi ibu-ibu hebat di bidang ekonomi.
Menurutnya, setelah program tersebut berjalan lebih dari tiga tahun di Timor Tengah Selatan, sebagian besar penerima manfaat sudah meningkatkan usahanya.
Baca juga: Menteri Puspayoga resmikan sekolah perempuan di SoE
Baca juga: Menteri Puspayoga deklarasikan sekolah ramah anak di Kabupaten TTS
"Semula pembiayaan Rp2 juta, sekarang ada yang Rp4 juta per orang, dan sebentar lagi menjadi Rp7 juta dan menjadi nasabah gold," katanya.
Dalam dialog tersebut, para penerima manfaat Program Mekaar juga mengemukakan harapan mereka untuk mendapatkan dukungan modal lagi agar usaha mereka semakin besar.
Salah seorang ibu mengemukakan usaha ekonomi yang dirintisnya sangat terbantu dengan dukungan modal dari Program Mekaar.
"Awalnya saya hanya jualan kue-kue di tetangga, tetapi dengan dukungan modal ini maka sekarang sudah berkembang mulai masuk ke sekolah-sekolah," katanya.
Dia mengatakan, dirinya puas karena usaha penjualan kue yang dimiliki juga dikelola dengan bahan-bahan dasar dari pangan lokal sehingga membantu meningkatkan gizi bagi anak-anak setempat.
"Impian saya tercapai karena usaha saya tidak hanya untuk kepentingan diri sendiri, tetapi bisa menyumbang kebutuhan gizi bagi anak-anak untuk mendukung penanganan masalah stunting di daerah kami," katanya.
Dia berharap, dukungan modal usaha semakin bertambah, termasuk untuk para perempuan lainnya agar usaha mereka semakin besar untuk mendukung kesejahteraan rumah tangga.
Baca juga: Kekerasan terhadap perempuan-anak di NTT masih tinggi
Baca juga: Bintang Puspayoga berkunjung ke SoE, untuk pertama kalinya
"Kami hadir di TTS mulai 2016, dan 11.050 perempuan ini sudah menjadi bagian kami melalui Program Mekaar yang didukung dan digagas Presiden Joko Widodo," katanya di SoE, Ibu Kota Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kamis (7/11).
Dia mengemukakan hal itu saat mendampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga, saat melakukan kunjungan kerja dan melakukan dialog bersama ratusan perempuan yang mewakili penerima manfaat Program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) dalam kegiatan yang dipusatkan di Kantor Bupati Timor Tengah Selatan.
Arief menjelaskan, kaum perempuan penerima Program Mekaar dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di daerah itu sedang dibimbing menjadi ibu-ibu hebat di bidang ekonomi.
Menurutnya, setelah program tersebut berjalan lebih dari tiga tahun di Timor Tengah Selatan, sebagian besar penerima manfaat sudah meningkatkan usahanya.
Baca juga: Menteri Puspayoga resmikan sekolah perempuan di SoE
Baca juga: Menteri Puspayoga deklarasikan sekolah ramah anak di Kabupaten TTS
"Semula pembiayaan Rp2 juta, sekarang ada yang Rp4 juta per orang, dan sebentar lagi menjadi Rp7 juta dan menjadi nasabah gold," katanya.
Dalam dialog tersebut, para penerima manfaat Program Mekaar juga mengemukakan harapan mereka untuk mendapatkan dukungan modal lagi agar usaha mereka semakin besar.
Salah seorang ibu mengemukakan usaha ekonomi yang dirintisnya sangat terbantu dengan dukungan modal dari Program Mekaar.
"Awalnya saya hanya jualan kue-kue di tetangga, tetapi dengan dukungan modal ini maka sekarang sudah berkembang mulai masuk ke sekolah-sekolah," katanya.
Dia mengatakan, dirinya puas karena usaha penjualan kue yang dimiliki juga dikelola dengan bahan-bahan dasar dari pangan lokal sehingga membantu meningkatkan gizi bagi anak-anak setempat.
"Impian saya tercapai karena usaha saya tidak hanya untuk kepentingan diri sendiri, tetapi bisa menyumbang kebutuhan gizi bagi anak-anak untuk mendukung penanganan masalah stunting di daerah kami," katanya.
Dia berharap, dukungan modal usaha semakin bertambah, termasuk untuk para perempuan lainnya agar usaha mereka semakin besar untuk mendukung kesejahteraan rumah tangga.
Baca juga: Kekerasan terhadap perempuan-anak di NTT masih tinggi
Baca juga: Bintang Puspayoga berkunjung ke SoE, untuk pertama kalinya