Labuhan Bajo, NTT (ANTARA) - Badan Otoritas Pariwisata Labuhan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur, menyatakan kunjungan wisatawan mancanegara ke Labuhan Bajo masih lebih dominan dibandingkan kedatangan wisatawan Nusantara.
"Hal ini karena karakter destinasi Labuhan Bajo. Orang ke sini kalau tidak untuk riset, pencinta alam atau penikmat lingkungan, itu lebih banyak orang asing," ujar Kepala Badan Otoritas Pariwisata Labuhan Bajo Flores Shana Fatina Sukarsono dalam temu media di Labuhan Bajo, Jumat.
Shana mengatakan saat ini komposisi wisatawan mancanegara dengan wisatawan domestik mencapai 56 persen berbanding 44 persen.
Komposisi tersebut berasal dari jumlah kunjungan wisatawan di kawasan ini pada 2018 yang tercatat sebesar 163.054 orang dengan rincian 91.870 wisatawan mancanegara dan 71.184 wisatawan Nusantara.
Meski demikian, ia mengharapkan jumlah kedatangan wisatawan Nusantara dapat meningkat terutama setelah pemerintah melakukan perbaikan infrastruktur.
Baca juga: Kemenhub akan tambah kapal patroli untuk Labuan Bajo
Baca juga: Menteri BUMN dorong swasta investasi di Labuan Bajo
Saat ini, wisatawan mancanegara asal Eropa masih mendominasi kunjungan ke Labuhan Bajo, terutama Prancis yang menempati peringkat satu pada 2018 dan 2019.
Jumlah kunjungan wisatawan asal Prancis mencapai 12.134 orang dan 9.341 orang masing-masing di 2018 dan 2019.
Negara Eropa lainnya yang mendominasi kunjungan ke destinasi ini adalah Spanyol, Inggris, Jerman, Belanda, Jerman, dan Italia.
Khusus di 2019, turis asal China menjadi satu-satunya wisatawan dari Asia yang masuk 10 besar asal negara wisatawan mancanegara di Labuhan Bajo.
Jumlah kunjungan wisatawan asal China hingga September 2019 sebesar 8.393 orang atau kedua tertinggi setelah turis asal Prancis.
Sebelumnya, pemerintah menargetkan jumlah kunjungan wisatawan ke Labuhan Bajo sebanyak 1,5 juta orang pada 2019.
Baca juga: Juli 2020, pembangunan kawasan terpadu ASDP di Labuan Bajo sudah selesai
Baca juga: Jokowi ingin jadikan pariwisata Manggarai Barat berkelas
Komodo, dan Labuhan Bajo menjadi salah satu dari kawasan destinasi pariwisata super prioritas selain Danau Toba, Borobudur dan Mandalika.
Pada awalnya, Badan Otoritas menargetkan kawasan pariwisata ini bisa memberikan kontribusi terhadap PDRB pada 2019 sebesar Rp32 triliun, devisa Rp7 triliun dan kontribusi terhadap kesempatan kerja 10 ribu orang.
Selain itu, indeks daya saing kepariwisataan dapat mencapai peringkat 30 dengan kedatangan wisatawan mancenagara mencapai 500 ribu orang dan wisatawan Nusantara satu juta orang.
Baca juga: Artikel - Labuan Bajo menuju gerbang wisata dunia
Puluhan kapal bersandar di Dermaga Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Minggu (26/5). Labuan Bajo yang menampilkan pemandangan laut menjadi salahsatu obyek wisata andalan Manggarai Barat. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
"Hal ini karena karakter destinasi Labuhan Bajo. Orang ke sini kalau tidak untuk riset, pencinta alam atau penikmat lingkungan, itu lebih banyak orang asing," ujar Kepala Badan Otoritas Pariwisata Labuhan Bajo Flores Shana Fatina Sukarsono dalam temu media di Labuhan Bajo, Jumat.
Shana mengatakan saat ini komposisi wisatawan mancanegara dengan wisatawan domestik mencapai 56 persen berbanding 44 persen.
Komposisi tersebut berasal dari jumlah kunjungan wisatawan di kawasan ini pada 2018 yang tercatat sebesar 163.054 orang dengan rincian 91.870 wisatawan mancanegara dan 71.184 wisatawan Nusantara.
Meski demikian, ia mengharapkan jumlah kedatangan wisatawan Nusantara dapat meningkat terutama setelah pemerintah melakukan perbaikan infrastruktur.
Baca juga: Kemenhub akan tambah kapal patroli untuk Labuan Bajo
Baca juga: Menteri BUMN dorong swasta investasi di Labuan Bajo
Saat ini, wisatawan mancanegara asal Eropa masih mendominasi kunjungan ke Labuhan Bajo, terutama Prancis yang menempati peringkat satu pada 2018 dan 2019.
Jumlah kunjungan wisatawan asal Prancis mencapai 12.134 orang dan 9.341 orang masing-masing di 2018 dan 2019.
Negara Eropa lainnya yang mendominasi kunjungan ke destinasi ini adalah Spanyol, Inggris, Jerman, Belanda, Jerman, dan Italia.
Khusus di 2019, turis asal China menjadi satu-satunya wisatawan dari Asia yang masuk 10 besar asal negara wisatawan mancanegara di Labuhan Bajo.
Jumlah kunjungan wisatawan asal China hingga September 2019 sebesar 8.393 orang atau kedua tertinggi setelah turis asal Prancis.
Sebelumnya, pemerintah menargetkan jumlah kunjungan wisatawan ke Labuhan Bajo sebanyak 1,5 juta orang pada 2019.
Baca juga: Juli 2020, pembangunan kawasan terpadu ASDP di Labuan Bajo sudah selesai
Baca juga: Jokowi ingin jadikan pariwisata Manggarai Barat berkelas
Komodo, dan Labuhan Bajo menjadi salah satu dari kawasan destinasi pariwisata super prioritas selain Danau Toba, Borobudur dan Mandalika.
Pada awalnya, Badan Otoritas menargetkan kawasan pariwisata ini bisa memberikan kontribusi terhadap PDRB pada 2019 sebesar Rp32 triliun, devisa Rp7 triliun dan kontribusi terhadap kesempatan kerja 10 ribu orang.
Selain itu, indeks daya saing kepariwisataan dapat mencapai peringkat 30 dengan kedatangan wisatawan mancenagara mencapai 500 ribu orang dan wisatawan Nusantara satu juta orang.
Baca juga: Artikel - Labuan Bajo menuju gerbang wisata dunia