Larantuka (Antara NTT) - Panitia Prosesi Semana Santa di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, telah mendata 5.500 peziarah dari berbagai kota di Indonesia serta luar negeri yang datang ke Kota Reinha Rosari untuk mengikuti Prosesi Jumat Agung pada Jumat (14/4).
"Sampai dengan Jumat pagi ini ada sekitar 5.500 peziarah yang sudah mendaftar setelah semalam ada Kapal Ferry dari Kupang yang membawa 500 peserta ziarah," kata Ketua Panitia Prosesi Semana Santa Larantuka, Dion Fernandez di Larantuka, Jumat.
Menurutnya, jumlah tersebut akan terus bertambah karena sampai Jumat pagi dipastikan akan ada lagi peziarah lokal yang datang dari Pulau Adonara, Lembata dan Solor untuk mengikuti prosesi nan sakral yang sudah berlangsung hampir 500 tahun lamanya itu.
Bahkan ada juga peziarah yang berasal dari Maumere, Kabupaten Sikka yang akan melakukan perjalanan jauh dari Kota Maumere sejak pagi guna mengikuti prosesi tersebut.
Ia mengatakan, jumlah peziarah yang datang lebih banyak berasal dari luar provinsi NTT, seperti berasal dari Sulawesi, DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur serta bebera kota di Indonesia.
"Tahun ini terbilang cukup banyak jika dibandingkan pada tahun sebelumnya yang hanya mencapai 2.000 ribuan peziarah," tambahnya.
Ribuan peziarah tersebut menurutnya, hingga saat ini menginap di hotel-hotel, sekolah-sekolah dan rumah-rumah warga di Larantuka yang sebelumnya sudah disiapkan oleh panitia Semana Santa.
Prosesi Jumat Agung akan dimulai dengan jalan salib bersama di gereja-gereja dan setelah itu akan dilakukan perarakan patung Yesus yang tersalib yang dikeluarkan dari dalam Kapela Tuan Meninu di Kota Rewido, Kelurahan Sarotari Tengah menuju ke Pelabuhan Kuce di depan Kapela Tuan Ma (Kapela Patung Bunda Maria) dan Tuan Ana (Patung Tuhan Yesus).
"Sampai dengan Jumat pagi ini ada sekitar 5.500 peziarah yang sudah mendaftar setelah semalam ada Kapal Ferry dari Kupang yang membawa 500 peserta ziarah," kata Ketua Panitia Prosesi Semana Santa Larantuka, Dion Fernandez di Larantuka, Jumat.
Menurutnya, jumlah tersebut akan terus bertambah karena sampai Jumat pagi dipastikan akan ada lagi peziarah lokal yang datang dari Pulau Adonara, Lembata dan Solor untuk mengikuti prosesi nan sakral yang sudah berlangsung hampir 500 tahun lamanya itu.
Bahkan ada juga peziarah yang berasal dari Maumere, Kabupaten Sikka yang akan melakukan perjalanan jauh dari Kota Maumere sejak pagi guna mengikuti prosesi tersebut.
Ia mengatakan, jumlah peziarah yang datang lebih banyak berasal dari luar provinsi NTT, seperti berasal dari Sulawesi, DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur serta bebera kota di Indonesia.
"Tahun ini terbilang cukup banyak jika dibandingkan pada tahun sebelumnya yang hanya mencapai 2.000 ribuan peziarah," tambahnya.
Ribuan peziarah tersebut menurutnya, hingga saat ini menginap di hotel-hotel, sekolah-sekolah dan rumah-rumah warga di Larantuka yang sebelumnya sudah disiapkan oleh panitia Semana Santa.
Prosesi Jumat Agung akan dimulai dengan jalan salib bersama di gereja-gereja dan setelah itu akan dilakukan perarakan patung Yesus yang tersalib yang dikeluarkan dari dalam Kapela Tuan Meninu di Kota Rewido, Kelurahan Sarotari Tengah menuju ke Pelabuhan Kuce di depan Kapela Tuan Ma (Kapela Patung Bunda Maria) dan Tuan Ana (Patung Tuhan Yesus).
Proses laut dengan melawan arus kencang Selat Gonzalu di antara Flores Timur daratan dengan Pulau Adonara itu akan melibatkan ratusan perahu dan kapal motor untuk mengangkut para peziarah yang mengantar patung Yesus menuju Pantai Kuce dalam hening dan doa.
"Hari ini adalah puncak dari perayaan Prosesi Semana Santa. Dan hari ini mulai dilakukan prosesi Laut menuju pantai Kuce untuk menjemput Patung Tuan Ma dan Patung Tuan Ana menuju ke Gereja Katedral di jantung Kota Larantuka," tambahnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pada malam hari, ribuan peziarah itu akan berkumpul di depan gereja Katedral Larantuka untuk berdoa sambil bersiap-siap melakukan upacara prosesi.
"Hari ini adalah puncak dari perayaan Prosesi Semana Santa. Dan hari ini mulai dilakukan prosesi Laut menuju pantai Kuce untuk menjemput Patung Tuan Ma dan Patung Tuan Ana menuju ke Gereja Katedral di jantung Kota Larantuka," tambahnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pada malam hari, ribuan peziarah itu akan berkumpul di depan gereja Katedral Larantuka untuk berdoa sambil bersiap-siap melakukan upacara prosesi.
Dari titik itulah prosesi Sesta Vera atau Prosesi Jumat Agung dimulai dengan menelusuri jalanan di Kota Larantuka, sebuah kota kecil di bawah kaki gunung Ile Mandiri, yang hanya diterangi ribuan lilin sepanjang sekitar dua kilometer.