Kupang (ANTARA) -
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu mengemukakan 26 sampel swab warga berkaitan dengan COVID-19 yang dikirim dari NTT untuk diteliti Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Bapelitbangkes) Jakarta dinyatakan negatif.
"Saat ini NTT sudah mengirim sebanyak 43 sampel swab untuk diperiksa di Jakarta dan 26 di antaranya telah nyatakan negatif COVID-19," katanya kepada wartawan di Kupang, Jumat, (10/4).
Sementara sebanyak 17 swab lainnya hingga saat ini masih menunggu karena belum ada hasil pemeriksaan oleh Bapelitbangkes di Jakarta, katanya.
Baca juga: Pemerintah sebut pasien positif COVID-19 diisolasi di RSUD W.Z.Johannes Kupang
Ia menjelaskan, sampel swab yang dikirim tersebut di antaranya diambil dari warga yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) serta pasien dalam pengawasan (PDP).
Marius mengatakan, pemerintah daerah seringkali menghadapi kendala dalam mempercepat pengiriman sampel karena minimnya fasilitas transportasi udara.
Karena itu, lanjut dia, saat ini sedang dipersiapkan laboratorium di RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang untuk pemeriksaan swab guna mengetahui COVID-19 secara lebih cepat.
Baca juga: Otoritas kesehatan lacak riwayat kontak pasien COVID-19 nomor satu di NTT
“Kami harapkan laboratorium di Rumah Sakit Johannes Kupang segera beroperasi sehingga pemeriksaan swab bisa dilakukan di Kupang,” katanya.
Menyinggung adanya satu kasus positif COVID-19 di NTT yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pusat, Marius mengatakan pemerintah masih melakukan koordinasi dan akan dijelaskan lebih lanjut kepada masyarakat.
“Kami saat ini sedang berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan karena banyak hal yang harus dikoordinasikan, tidak sekadar melihat angka, tetapi banyak aspek dalam penanganan COVID-19,” katanya.
Baca juga: Timor Leste laporkan kasus COVID-19 kedua
Ia menambahkan, pemerintah provinsi meminta masyarakat agar tidak panik berlebihan dan tetap mengimplementasikan dengan sungguh-sungguh imbauan protokol penanganan COVID-19.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu mengemukakan 26 sampel swab warga berkaitan dengan COVID-19 yang dikirim dari NTT untuk diteliti Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Bapelitbangkes) Jakarta dinyatakan negatif.
"Saat ini NTT sudah mengirim sebanyak 43 sampel swab untuk diperiksa di Jakarta dan 26 di antaranya telah nyatakan negatif COVID-19," katanya kepada wartawan di Kupang, Jumat, (10/4).
Sementara sebanyak 17 swab lainnya hingga saat ini masih menunggu karena belum ada hasil pemeriksaan oleh Bapelitbangkes di Jakarta, katanya.
Baca juga: Pemerintah sebut pasien positif COVID-19 diisolasi di RSUD W.Z.Johannes Kupang
Ia menjelaskan, sampel swab yang dikirim tersebut di antaranya diambil dari warga yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) serta pasien dalam pengawasan (PDP).
Marius mengatakan, pemerintah daerah seringkali menghadapi kendala dalam mempercepat pengiriman sampel karena minimnya fasilitas transportasi udara.
Karena itu, lanjut dia, saat ini sedang dipersiapkan laboratorium di RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang untuk pemeriksaan swab guna mengetahui COVID-19 secara lebih cepat.
Baca juga: Otoritas kesehatan lacak riwayat kontak pasien COVID-19 nomor satu di NTT
“Kami harapkan laboratorium di Rumah Sakit Johannes Kupang segera beroperasi sehingga pemeriksaan swab bisa dilakukan di Kupang,” katanya.
Menyinggung adanya satu kasus positif COVID-19 di NTT yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pusat, Marius mengatakan pemerintah masih melakukan koordinasi dan akan dijelaskan lebih lanjut kepada masyarakat.
“Kami saat ini sedang berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan karena banyak hal yang harus dikoordinasikan, tidak sekadar melihat angka, tetapi banyak aspek dalam penanganan COVID-19,” katanya.
Baca juga: Timor Leste laporkan kasus COVID-19 kedua
Ia menambahkan, pemerintah provinsi meminta masyarakat agar tidak panik berlebihan dan tetap mengimplementasikan dengan sungguh-sungguh imbauan protokol penanganan COVID-19.