Kupang (ANTARA) - Panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Kupang mengimbau umat Muslim di Kota Kupang untuk melaksanakan Shalat Id di masjid masing-masing dengan memperhatikan protokol kesehatan.

"Sampai hari ini kami masih rapat soal apakah ada lokasi-lokasi yang disiapkan untuk Shalat Id buat umum atau tidak. Oleh karena itu sambil menunggu kami imbau setiap masjid lebih baik menyiapkan masjidnya agar bisa digunakan untuk protokol kesehatan," kata Ketua PHBI Kupang Ambo Ana Mbojo kepada ANTARA di Kupang, Selasa, (28/7).

Baca juga: MUI Batalkan Shalat Subuh Berjamaah di Kupang

Ia mengatakan hal ini berkaitan dengan pelaksanaan Shalat Id untuk perayaan Idul Adha 1441 H pada Jumat (31/7) mendatang apakah tetap dilakukan secara umum seperti tahun lalu, atau ditiadakan mengingat saat ini sedang dalam masa pandemi.

Ambo mengatakan bahwa saat ini beberapa lokasi (lapangan) yang biasa digunakan untuk Shalat Id seperti tahun-tahun sebelumnya tidak membuka untuk umum.

"TNI AL, Korem, Lanud El Tari, Lapangan Asrama TNI AD sudah menyampaikan bahwa untuk Shalat Id tahun ini hanya diperuntukkan bagi kalangan mereka saja karena sedang pandemi," ujar dia.

Demikian juga untuk di lapangan depan kantor Wali Kota Kupang dan halaman parkir Lippo Plaza Kupang juga tidak memberikan izin untuk penggunaan lokasi itu untuk Shalat Id bagi masyarakat umum.

Sementara di lapangan Polda NTT dan lapangan Brimob Polda NTT sendiri hingga saat ini belum ada kepastian dan keputusannya baru akan disampaikan pada Selasa sore nanti.

"Hari ini ada rapat dengan MUI, Polda NTT dan beberapa pihak membicarakan soal hal ini (pelaksanaan Shalat Id, red) di Kota Kupang," tambah dia.

Ambo menambahkan jika memang pelaksanaan shalat Id tetap dilaksanakan secara umum di beberapa lokasi seperti tahun-tahun sebelumnya maka, protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat.

Baca juga: Shalat Jumat di samping Masjid Ambruk

"Kami akan pantau, umat yang datang harus menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan melakukan scanning suhu tubuh, hal ini dilakukan untuk mencegah jangan sampai ada yang teridentifikasi COVID-19 itu," tambah dia.

 

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024