Kupang (ANTARA) - Khatib Shalat Idul Fitri 1440 Hijriah di Lapangan Markas Komando Resort Militer (Makorem) 161/Wirasakti Kupang, Nusa Tengara Timur mengajak umat Islam bijaksana dalam mengelola teknologi informasi digital yang berkembang pesat saat ini.
"Teknologi informasi digital yang berkembang pesat saat ini bisa membuat hidup kita mudah, juga bisa membuat kita celaka, oleh karena itu kelolalah dengan bijak," kata Haji Ismail Dean saat menjadi khatib Shalat Ied di Lapangan Makorem 161/Wirasakti Kupang, Rabu (5/6).
Ia mengingatkan ribuan umat yang hadir agar menjaga tutur lisan dalam berkomunikasi. "Karena tutur lisan bisa menjadi harimau bagi diri kita sendiri," katanya.
Menurut dia, lisan yang dimaksud bukan hanya kata-kata yang keluar dari mulut tetapi juga yang ditulis di berbagai jejaring media sosial, seperti Twitter, Facebook, Whatsapp, dan layanan pesan singkat lainnya.
Ismail Dean mengatakan dalam kondisi seperti ini, umat Islam perlu mengelola informasi sesuai panduan keyakinan yang dimiliki, di antaranya melakukan konfirmasi atau tabayun.
"Berbagai informasi yang diterima harus dicerna secara baik dengan tidak menyebarluaskan sebelum mengecek dan memastikan kebenarannya," katanya.
Baca juga: Hoax berpotensi merusak moral bangsa
Selain itu, lanjutnya, umat Islam harus bisa menjauhi prasangka buruk karena prasangka itu sesungguhnya menghukum orang sebelum diketahui persoalannya.
"Jika kabar itu benar, tanpa urgensi kita menyebarkannya itu menjadi gibah. Dan jika itu salah dan kita menyebarkannya itu fitnah. Fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Al fitnau asodu minal qodli," ujarnya.
Ia menambahkan dalam menghadapi pesatnya gempuran informasi digital, umat islam juga perlu memagang prinsip bicara yang baik atau diam.
Ia berharap, perkembangan teknologi informasi digital dapat meningkatkan kualitas hidup umat Islam dari waktu ke waktu.
Baca juga: Megawati: Tindak Tegas Penyebar "Hoax"
Baca juga: Informasi Hoax Tenggelamkan Fakta