Kupang (ANTARA) - Puluhan narapidana lembaga pemasyarakatan Kelas II A Kupang, Nusa Tenggara Timur mengikuti Shalat Idul Fitri 1440 Hijriah di Masjid At Taubah yang berada dalam kawasan Lapas Penfui, Rabu (5/6) pagi.
Pelaksanaan shalat Idul Fitri tahun 2019 di lembaga pemasyarakatan Penfui Kupang ini berlangsung khidmat dihadiri puluhan warga binaan yang beragama Islam yang sedang menjalankan hukuman di daerah itu.
Khatib D Irawan Saudan Ali yang memimpin shalat Idul Fitri mengajak para penghuni lapas untuk menjadikan hari raya kemenangan ini sebagai momentum untuk menata kembali kehidupan yang baru setelah terjerat berbagai persoalan masa lalu yang kelam.
"Gunakan momentum hari raya Idul Fitri ini untuk bisa bertobat dan mulai mencinta sesama merajut kembali hubungan yang rukun dan damai," kata Ali.
Ia mengatakan, umat Muslim untuk tidak hanya memikirkan hal-hal yang bersifat duniawi yang membuat banyak orang jatuh dalam keterpurukan lalu melupakan kepada yang maha pencipta.
Baca juga: Ribuan umat Islam Shalat Idul Fitri di Makorem Wirasakti
"Apabila kita banyak memikirkan hal-hal yang duniawi dan terlalu mencintai dunia maka kita akan tenggelam dalam kehidupan dunia yang banyak kebusukan," katanya.
Ia menambahkan "Apabila kita banyak mengingat Tuhan maka pasti kita selamat dalam mengarungi kehidupan dunia yang penuh dengan tantangan ini".
Ia berharap para penghuni Lapas Penfui Kupang untuk terus meningkatkan imannya sehingga bisa melewati segala proses hukum yang di dijalani dengan rasa suka cita.
Seperti dipantau Antara, usai melaksanakan shalat Idul Fitri puluhan umat Muslim yang merayakan Idul Fitri langsung menyantap makanan bersama berupa opor ayam yang disajikan lapas setempat.
Baca juga: Idul Fitri momentum merajut kembali persatuan yang retak
Baca juga: 29 napi di Kupang dapat remisi Idul Fitri 2019
Warga binaan Lapas Penfui Kupang laksanakan shalat Ied
"Saya berharap para penghuni Lapas Penfui Kupang untuk terus meningkatkan imannya sehingga bisa melewati segala proses hukum yang di dijalani dengan rasa suka cita," kata khatib Irawan Saudan Ali.