Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur menargetkan semua wilayah di provinsi itu akan terjangkau signal telekomunikasi pada 2021 untuk memenuhi kebutuhan informasi dan komunikasi masyarakat, kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi NTT, Abraham Maulaka.
"Saat ini pembangunan tower signal telekomunikasi terus berprogres di lapangan untuk mengatasi titik-titik wilayah yang masih blank spot," katanya di Kupang, Jumat, (23/10).
Baca juga: Kabupaten Belu dilengkapi 57 stasiun pemancar
Ia mengatakan, hingga 2020 ini masih terdapat 645 titik wilayah di NTT yang tanpa signal telekomunikasi atau area blank spot.
Untuk itu dengan dukungan dari Kementerian Komunikasi dan Informasi melalui Badan Aksesibilitas Teknologi dan Informasi (BAKTI), maka pembangunan tower atau Base Transceiver Station (BTS) terus dilakukan dengan target pada 2020 ini sebanyak 121 unit, katanya.
Selanjutnya pada 2021, kata dia, akan dibangun sebanyak 421 unit BTS sehingga tidak ada lagi wilayah yang blank spot di NTT.
"Jadi targetnya seperti ini bahwa pada 2021 semua wilayah sudah terjangkau signal telekomunikasi termasuk juga di destinasi wisata di daerah-daerah," katanya.
Abraham mengatakan, selain pembangunan infrastruktur telekomunikasi dengan dukungan dari pemerintah pusat, pihaknya juga terus melakukan pendekatan dengan provider lainnya seperti XL, Indosat.
Selain pembangunan tower, lanjut dia, pemerintah juga berupaya menghadirkan layanan internet terutama di titik-titik pelayanan publik seperti puskesmas, kantor kecamatan, kantor desa.
Baca juga: Pemprov NTT targetkan internet gratis di tujuh kawasan wisata
Ia menyebutkan, pada 2021 mendatang, di wilayah NTT juga ditargetkan akan dibangun sebanyak 1.923 titik layanan internet.
"Untuk saat ini layanan internet memang sudah menjangkau semua kota dan sekitarnya di NTT namun di wilayah pelosok masih banyak yang belum terjangkau termasuk juga di perbatasan negara," katanya.
"Saat ini pembangunan tower signal telekomunikasi terus berprogres di lapangan untuk mengatasi titik-titik wilayah yang masih blank spot," katanya di Kupang, Jumat, (23/10).
Baca juga: Kabupaten Belu dilengkapi 57 stasiun pemancar
Ia mengatakan, hingga 2020 ini masih terdapat 645 titik wilayah di NTT yang tanpa signal telekomunikasi atau area blank spot.
Untuk itu dengan dukungan dari Kementerian Komunikasi dan Informasi melalui Badan Aksesibilitas Teknologi dan Informasi (BAKTI), maka pembangunan tower atau Base Transceiver Station (BTS) terus dilakukan dengan target pada 2020 ini sebanyak 121 unit, katanya.
Selanjutnya pada 2021, kata dia, akan dibangun sebanyak 421 unit BTS sehingga tidak ada lagi wilayah yang blank spot di NTT.
"Jadi targetnya seperti ini bahwa pada 2021 semua wilayah sudah terjangkau signal telekomunikasi termasuk juga di destinasi wisata di daerah-daerah," katanya.
Abraham mengatakan, selain pembangunan infrastruktur telekomunikasi dengan dukungan dari pemerintah pusat, pihaknya juga terus melakukan pendekatan dengan provider lainnya seperti XL, Indosat.
Selain pembangunan tower, lanjut dia, pemerintah juga berupaya menghadirkan layanan internet terutama di titik-titik pelayanan publik seperti puskesmas, kantor kecamatan, kantor desa.
Baca juga: Pemprov NTT targetkan internet gratis di tujuh kawasan wisata
Ia menyebutkan, pada 2021 mendatang, di wilayah NTT juga ditargetkan akan dibangun sebanyak 1.923 titik layanan internet.
"Untuk saat ini layanan internet memang sudah menjangkau semua kota dan sekitarnya di NTT namun di wilayah pelosok masih banyak yang belum terjangkau termasuk juga di perbatasan negara," katanya.