Kupang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan terhadap munculnya klaster baru penyebaran COVID-19 saat libur perayaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
"Ada kegalauan teman-teman di Posko Tim Percepatan Penanganan COVID-19 provinsi akan potensi terjadinya klaster baru COVID-19 saat liburan Natal dan Tahun Baru ini," kata perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi NTT Dr Jeffrey Jap di Kupang, Kamis (11/12).
Potensi munculnya klaster baru ini sesuatu yang perlu diwaspadai semua elemen masyarakat dengan secara dispilin menerapkan protokol kesehatan di antaranya memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, katanya.
Jeffrey mengatakan kerumunan massa sangat potensial menimbulkan klaster baru penyebaran COVID-19 apalagi sudah ada kasus transmisi lokal seperti di Kota Kupang.
"Jadi siapa pun di sekeliling kita saat ini punya potensi untuk menjadi carrier virus COVID-19," katanya.
Oleh karena itu warga diminta untuk menghindari kerumunan, menerapkan protokol kesehatan, dan menjaga imunitas tubuh dengan mengkonsumsi berbagai makanan yang cukup bergizi.
"Hemat kita, hadirkan Natal itu di rumah bersama keluarga supaya makin terhindar dari ancaman COVID-19 ini," katanya.
Ia pun mengajak warga agar dengan berbagai cara turut membantu pemerintah agar secara bersama-sama mengatasi pandemi COVID-19 di provinsi berbasiskan kepulauan itu.
Dinas Kesehatan NTT mencatat jumlah pasien terpapar virus Corona baru COVID-19 di NTT hingga Rabu (16/12) mencapai sebanyak 1.600 orang.
Sementara jumlah pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 867 orang serta sebanyak 697 pasien COVID-19 masih menjalani perawatan dan karantina mandiri di 22 kabupaten/kota di wilayah NTT.
Baca juga: Pasien COVID di NTT bertambah 41 orang
Baca juga: Dishub NTT mengimbau operator transportasi perketat prokes saat liburan
"Ada kegalauan teman-teman di Posko Tim Percepatan Penanganan COVID-19 provinsi akan potensi terjadinya klaster baru COVID-19 saat liburan Natal dan Tahun Baru ini," kata perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi NTT Dr Jeffrey Jap di Kupang, Kamis (11/12).
Potensi munculnya klaster baru ini sesuatu yang perlu diwaspadai semua elemen masyarakat dengan secara dispilin menerapkan protokol kesehatan di antaranya memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, katanya.
Jeffrey mengatakan kerumunan massa sangat potensial menimbulkan klaster baru penyebaran COVID-19 apalagi sudah ada kasus transmisi lokal seperti di Kota Kupang.
"Jadi siapa pun di sekeliling kita saat ini punya potensi untuk menjadi carrier virus COVID-19," katanya.
Oleh karena itu warga diminta untuk menghindari kerumunan, menerapkan protokol kesehatan, dan menjaga imunitas tubuh dengan mengkonsumsi berbagai makanan yang cukup bergizi.
"Hemat kita, hadirkan Natal itu di rumah bersama keluarga supaya makin terhindar dari ancaman COVID-19 ini," katanya.
Ia pun mengajak warga agar dengan berbagai cara turut membantu pemerintah agar secara bersama-sama mengatasi pandemi COVID-19 di provinsi berbasiskan kepulauan itu.
Dinas Kesehatan NTT mencatat jumlah pasien terpapar virus Corona baru COVID-19 di NTT hingga Rabu (16/12) mencapai sebanyak 1.600 orang.
Sementara jumlah pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 867 orang serta sebanyak 697 pasien COVID-19 masih menjalani perawatan dan karantina mandiri di 22 kabupaten/kota di wilayah NTT.
Baca juga: Pasien COVID di NTT bertambah 41 orang
Baca juga: Dishub NTT mengimbau operator transportasi perketat prokes saat liburan