Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur mengalirkan listrik untuk 39 desa yang menyebar di provinsi berbasiskan kepulauan itu selama kurun waktu Desember 2020 hingga Januari 2021.
"Dengan melistriki 39 desa yang tersebar di seluruh NTT ini, maka rasio desa berlistrik NTT saat ini bertambah menjadi 95,47 persen," kata General Manager PT PLN (Persero) UIW NTT Agustinus Jatmiko dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis, (11/2).
Untuk melistriki 39 desa itu, PLN membangun sejumlah infrastruktur pendukung di antaranya jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 189,80 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 132,69 kms.
Baca juga: Puluhan titik gangguan listrik di Kupang akibat cuaca ekstrem
Selain itu dibangun sebanyak 44 unit gardu dengan kapasitas daya 2200 kiloVolt Ampere (kVA).
Agustinus mengatakan proses pembangunan listrik untuk puluhan desa tersebut cukup menantang karena sebagian besar berada di wilayah terpencil dengan medan geografis yang sulit dijangkau kendaraan.
"Bersyukur dengan kerja keras PLN akhirnya warga yang selama ini tidak maksimal menikmati listrik karena hanya mengandalkan ganset untuk penerangan bisa beralih ke listrik PLN," katanya.
Baca juga: Merajut sinergi mewujudkan energi hijau dari sampah di Pulau Timor
Ia mengatakan pihaknya mencatat jumlah calon pelanggan yang tersebar pada 39 desa yang teraliri listrik sebanyak 8.234 kepala keluarga.
Agustinus berharap hadirnya listrik PLN ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di desa.
"Aktivitas sektor ekonomi seperti UMKM, pengolahan hasil laut, kerajinan, kios, dan lainnya diharapkan lebih produktif dengan dukungan energi listrik yang lebih memadai," katanya.
"Dengan melistriki 39 desa yang tersebar di seluruh NTT ini, maka rasio desa berlistrik NTT saat ini bertambah menjadi 95,47 persen," kata General Manager PT PLN (Persero) UIW NTT Agustinus Jatmiko dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis, (11/2).
Untuk melistriki 39 desa itu, PLN membangun sejumlah infrastruktur pendukung di antaranya jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 189,80 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 132,69 kms.
Baca juga: Puluhan titik gangguan listrik di Kupang akibat cuaca ekstrem
Selain itu dibangun sebanyak 44 unit gardu dengan kapasitas daya 2200 kiloVolt Ampere (kVA).
Agustinus mengatakan proses pembangunan listrik untuk puluhan desa tersebut cukup menantang karena sebagian besar berada di wilayah terpencil dengan medan geografis yang sulit dijangkau kendaraan.
"Bersyukur dengan kerja keras PLN akhirnya warga yang selama ini tidak maksimal menikmati listrik karena hanya mengandalkan ganset untuk penerangan bisa beralih ke listrik PLN," katanya.
Baca juga: Merajut sinergi mewujudkan energi hijau dari sampah di Pulau Timor
Ia mengatakan pihaknya mencatat jumlah calon pelanggan yang tersebar pada 39 desa yang teraliri listrik sebanyak 8.234 kepala keluarga.
Agustinus berharap hadirnya listrik PLN ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di desa.
"Aktivitas sektor ekonomi seperti UMKM, pengolahan hasil laut, kerajinan, kios, dan lainnya diharapkan lebih produktif dengan dukungan energi listrik yang lebih memadai," katanya.