Kupang (ANTARA) - Korban meninggal dunia akibat banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga Selasa, (6/4) mencapai 94 orang dan puluhan lainnya belum ditemukan.
Korban meninggal terbanyak di Kabupaten Flores yakni mencapai 72 orang dan Kabupaten Lembata 19 orang, serta Kabupaten Malaka tiga orang.
Menurut Wakil Bupati Flores Timur Agus Payong Boli yang dihubungi ANTARA dari Kupang, masih ada warga yang belum ditemukan dan hingga saat ini masih dalam proses pencarian.
Sementara itu, Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday yang dihubungi ANTARA secara terpisah dari Kupang mengatakan korban yang sudah ditemukan berjumlah 19 orang dan puluhan lainnya masih dalam pencarian.
Bencana banjir dan tanah longsor di Flores Timur dan Lembata terjadi hampir bersamaan pada Minggu (4/4), sekitar pukul 02.00 Wita.
Baca juga: 19 orang ditemukan meninggal akibat banjir longsor di Lembata
Baca juga: BMKG sebut posisi siklon tropis Seroja berada di Pulau Timor
Korban meninggal terbanyak di Kabupaten Flores yakni mencapai 72 orang dan Kabupaten Lembata 19 orang, serta Kabupaten Malaka tiga orang.
Menurut Wakil Bupati Flores Timur Agus Payong Boli yang dihubungi ANTARA dari Kupang, masih ada warga yang belum ditemukan dan hingga saat ini masih dalam proses pencarian.
Sementara itu, Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday yang dihubungi ANTARA secara terpisah dari Kupang mengatakan korban yang sudah ditemukan berjumlah 19 orang dan puluhan lainnya masih dalam pencarian.
Bencana banjir dan tanah longsor di Flores Timur dan Lembata terjadi hampir bersamaan pada Minggu (4/4), sekitar pukul 02.00 Wita.
Baca juga: 19 orang ditemukan meninggal akibat banjir longsor di Lembata
Baca juga: BMKG sebut posisi siklon tropis Seroja berada di Pulau Timor