Kupang (ANTARA) - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Timor Leste Yonarmed 6/3 Kostrad membuka dapur umum untuk membantu korban bencana badai siklon tropis Seroja yang melanda warga perbatasan di Kabupaten Malaka, Nusa Tengara Timur.
"Layanan dapur umum ini dilaksanakan di dua titik yaitu Koramil 1605-04/Betun dan Biara Susteran," kata Komandan Kompi Lettu Arm Hasli ketika dihubungi, Ahad.
Anggota TNI-AD dari Batalion Infanteri Raider 744 Kompi A dan Kompi D, anggota Persit dan Koramil 1605-04/Berun bahu membahu menjalankan dapur umum bagi warga pengungsi korban bencana.
Pihaknya mencatat jumlah pengungsi akibat bencana hidrometeorologu di Kabupaten Malaka mencapai 5.326 orang.
Lokasi pengungsian tersebar di 10 titik yaitu SDI Beton Kota, SDN Betun 1, SDN Betun 2, SMPK Sabar Subur, SDN Bekatsu, SDI Kletek, SD GMIT, Malaka Barat, SDK Kamanasa, SDI Tabene.
Hasli mengatakan untuk mengatasi kebutuhan logistik ribuan pengungsi ini maka pihaknya berkoordinasi dan menurunkan personel untuk menjalankan dapur umum pada dua titik tersebut.
Setiap hari, dua dapur umum ini memproduksi kebutuhan logistik berupa nasi bungkus di Koramil 3.600 bungkus dan Biara Susteran 7.000 bungkus.
Layanan dapur umum ini telah berjalan empat hari dan akan dilaksanakan sampai kondisi dampak bencana kembali normal.
"Sejauh ini pelaksanaan dapur umum berjalan aman dan tertib dan serta tetap mempedomani protokol kesehatan mengingat kita masih dalam kondisi pandemi COVI-19," katanya.
Baca juga: Satgas Pamtas RI-RDTL bantu evakuasi sekolah runtuh di TTU
"Layanan dapur umum ini dilaksanakan di dua titik yaitu Koramil 1605-04/Betun dan Biara Susteran," kata Komandan Kompi Lettu Arm Hasli ketika dihubungi, Ahad.
Anggota TNI-AD dari Batalion Infanteri Raider 744 Kompi A dan Kompi D, anggota Persit dan Koramil 1605-04/Berun bahu membahu menjalankan dapur umum bagi warga pengungsi korban bencana.
Pihaknya mencatat jumlah pengungsi akibat bencana hidrometeorologu di Kabupaten Malaka mencapai 5.326 orang.
Lokasi pengungsian tersebar di 10 titik yaitu SDI Beton Kota, SDN Betun 1, SDN Betun 2, SMPK Sabar Subur, SDN Bekatsu, SDI Kletek, SD GMIT, Malaka Barat, SDK Kamanasa, SDI Tabene.
Hasli mengatakan untuk mengatasi kebutuhan logistik ribuan pengungsi ini maka pihaknya berkoordinasi dan menurunkan personel untuk menjalankan dapur umum pada dua titik tersebut.
Setiap hari, dua dapur umum ini memproduksi kebutuhan logistik berupa nasi bungkus di Koramil 3.600 bungkus dan Biara Susteran 7.000 bungkus.
Layanan dapur umum ini telah berjalan empat hari dan akan dilaksanakan sampai kondisi dampak bencana kembali normal.
"Sejauh ini pelaksanaan dapur umum berjalan aman dan tertib dan serta tetap mempedomani protokol kesehatan mengingat kita masih dalam kondisi pandemi COVI-19," katanya.
Baca juga: Satgas Pamtas RI-RDTL bantu evakuasi sekolah runtuh di TTU