Malaka Barat distribusikan air bagi warga terdampak banjir

id bencana,cuaca ekstrem,banjir,malaka barat,malaka,ntt,pulau timor,bmkg

Malaka Barat distribusikan air bagi warga terdampak banjir

Banjir di Desa Oan Mane, Kabupaten Malaka, NTT, Senin (11/3/2024). (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Penanganan yang kita lakukan setelah melakukan evakuasi warga adalah mobilisasi air bersih...
Kupang (ANTARA) - Aparat Kecamatan Malaka Barat, di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) mendistribusikan air bersih bagi warga terdampak banjir bandang di empat desa di wilayah itu.

"Penanganan yang kita lakukan setelah melakukan evakuasi warga adalah mobilisasi air bersih," kata Camat Malaka Barat Remigius Bria ketika dihubungi dari Kupang, Senin, (11/3/2024).

Empat desa di wilayah Kecamatan Malaka Barat yang terdampak banjir luapan Kali Benenai yakni Sikun, Fafoe, Oan Mane, dan Motaain.

Rumah warga empat desa itu diterjang banjir sejak Senin dini hari pukul 02.00 WITA karena hujan deras terjadi selama dua hari berturut-turut di wilayah tersebut.

Remigius mengatakan warga telah dievakuasi ke tempat yang aman, sehingga pihaknya kini mendistribusikan kebutuhan paling mendasar yakni air bersih.

Air bersih diisi ke tandon-tandon air yang ditaruh di jalan agar masyarakat terdampak bisa mudah mengaksesnya.

"Sementara ini kita perhatikan konsumsi air minum, itu yang utama, soal ketersediaan pangan itu walaupun menipis tapi masih bisa ter-handle satu dua hari ke depan," kata dia.

Sembari melakukan pendistribusian air, pihaknya masih menanti data jumlah warga terdampak dari empat desa tersebut.

Ia menyebut pendataan masih dilakukan, termasuk data lahan pertanian yang terdampak banjir bandang itu.

"Sekitar 75 persen kepala keluarga di empat desa ini terdampak, data riil masih dihimpun oleh kepala desa, nanti kami sampaikan kalau data sudah pasti," ucapnya.

Berdasarkan prakiraan BMKG, wilayah NTT berpotensi mengalami cuaca ekstrem yakni hujan sedang hingga lebat dan hujan ekstrem disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat hingga 14 Maret 2024.


Baca juga: Artikel - Menghilangkan rasa dahaga di Malaka



Baca juga: Wabup Mabar imbau nelayan waspadai gelombang tinggi

Baca juga: BPBD Kabupaten Kupang optimalkan fungsi destana antisipasi bencana alam