Kupang (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMD-PTSP) Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat realisasi investasi di NTT selama periode Januari-Maret 2021 mencapai Rp1,013 triliun.

"Investasi senilai Rp1,013 triliun ini berupa penanaman modal asing dan juga nasional serta daerah," kata Kepala Dinas PMD-PTSP NTT Marsianus Djawa kepada ANTARA di Kupang, Selasa, (27/4).

Ia mengatakan investasi yang masuk lebih dominan di sektor pariwisata seperti pembangunan hotel, resort, maupun pembangunan infrastruktur terutama kelistrikan.

Marsianus mengatakan beberapa kegiatan investasi sebenarnya juga sudah kembali berjalan memasuki awal 2021 ini namun masih tertunda karena pandemi COVID-19 masih berlangsung.

Ia mencontohkan seperti mobilisasi mesin dari Darwin, Austalia, untuk investasi garam di Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores, yang terpaksa ditunda karena pandemi.

Selain itu investasi dari Korea Selatan untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga micro hydro (PLTMH) di perbatasan kabupaten Manggarai Timur dan Ngada yang juga masih tertunda.

"Mudah-mudahan COVID-19 ini segera berlalu sehingga investor bisa masuk karena tidak bisa menunggu terlalu lama. Kami juga komunikasikan agar proses investasinya bisa disegerakan," katanya.

Marsianus mengatakan pemerintah provinsi NTT terus mendorong pertumbuhan investasi untuk kemajuan perekonomian daerah sekaligus untuk pemulihan ekonomi dari dampak pandemi COVID-19 yang saat ini masih berlangsung.

Pemerintah provinsi, lanjut dia siap memberikan kemudahan bagi siapa saja yang ingin berinvestasi berupa pengurusan izin secara cepat dan tanpa dipungut biaya.

"Bahkan untuk jangkauan tertentu dokumen perizinan yang sudah selesai kami antarkan langsung ke calon investor," katanya.

Baca juga: Manggarai Barat permudah investasi di Labuan Bajo
Baca juga: Presiden minta bupati beri pelayanan ekspor dan investasi

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024