Kupang (ANTARA) - Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Universitas Citra Bangsa (UCB) Kupang dan mengajak mahasiswa di NTT untuk tidak perlu minder dengan mahasiswa yang kuliah di Pulau Jawa atau bahkan di luar negeri.
"Sebab kesuksesan suatu universitas itu bukan karena universitas tersebut kesuksesan universitas itu karena mahasiswanya sendiri," katanya saat memberikan kuliah umum kepada 200 mahasiswa di Universitas Citra Bangsa (UCB) Kupang, Sabtu (22/5).
Ia mengatakan bahwa menjadi mahasiswa itu bukan berarti seluruh ilmu harus diambil dari universitas tersebut. Sebab lanjut dia kuliah di universitas ilmu yang diperoleh hanya 25 persen.
Sisanya ujar dia, berada di luar universitas, misalnya bergabung dengan organisasi-organisasi mahasiswa seperti GMNI, PMKRI, GMKI, HMI , PMI dan lainnya.
"Jadi memang 75 persen ilmu itu dicari di luar. Lihat saja banyak aktivis-aktivis yang pandai berpidato karena memang tidak hanya kuliah datang jam 7 pagi pulangnya sore," tambah dia.
Ia pun mengatakan bahwa dirinya tidak akan menjadi menteri investasi jika hanya kuliah saja di universitas tanpa mencari pengalaman lainnya di luar kampus.
Dalam kesempatan kuliah umum tersebut, Bahlil juga mengajak mahasiswa asal NTT untuk berani terjun dalam dunia bisnis dan menjadi pengusaha.
Menurut dia orang Timor khususnya orang muda itu harus nekat terjun di dunia usaha. Siapapun bisa menjadi pengusaha baik itu yang kuliah di jurusan kedokteran, kebidanan dan jurusan lainnya.
"Jadi siapa saja dengan jurusan kuliah apa saja dalam dunia entreprenuer, berhak menjadi pengusaha hebat," tambah dia.
Dalam kesempatan tersebut juga ia sempat membahas soal undang-undang cipta kerja yang menjadi polemik beberapa waktu terakhir.
"Sebab kesuksesan suatu universitas itu bukan karena universitas tersebut kesuksesan universitas itu karena mahasiswanya sendiri," katanya saat memberikan kuliah umum kepada 200 mahasiswa di Universitas Citra Bangsa (UCB) Kupang, Sabtu (22/5).
Ia mengatakan bahwa menjadi mahasiswa itu bukan berarti seluruh ilmu harus diambil dari universitas tersebut. Sebab lanjut dia kuliah di universitas ilmu yang diperoleh hanya 25 persen.
Sisanya ujar dia, berada di luar universitas, misalnya bergabung dengan organisasi-organisasi mahasiswa seperti GMNI, PMKRI, GMKI, HMI , PMI dan lainnya.
"Jadi memang 75 persen ilmu itu dicari di luar. Lihat saja banyak aktivis-aktivis yang pandai berpidato karena memang tidak hanya kuliah datang jam 7 pagi pulangnya sore," tambah dia.
Ia pun mengatakan bahwa dirinya tidak akan menjadi menteri investasi jika hanya kuliah saja di universitas tanpa mencari pengalaman lainnya di luar kampus.
Dalam kesempatan kuliah umum tersebut, Bahlil juga mengajak mahasiswa asal NTT untuk berani terjun dalam dunia bisnis dan menjadi pengusaha.
Menurut dia orang Timor khususnya orang muda itu harus nekat terjun di dunia usaha. Siapapun bisa menjadi pengusaha baik itu yang kuliah di jurusan kedokteran, kebidanan dan jurusan lainnya.
"Jadi siapa saja dengan jurusan kuliah apa saja dalam dunia entreprenuer, berhak menjadi pengusaha hebat," tambah dia.
Dalam kesempatan tersebut juga ia sempat membahas soal undang-undang cipta kerja yang menjadi polemik beberapa waktu terakhir.