Kupang (ANTARA) - Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau nakhoda kapal nelayan dan kapal feri agar mewaspadai gelombang dengan ketinggian hingga 4 meter di Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur.
"Potensi gelombang 2,5 - 4 meter beresiko tinggi terhadap kapal nelayan dan juga kapal feri," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau BMKG Syaiful Hadi di Kupang, Senin, (26/7).
Selain di Laut Sawu, potensi gelombang dengan ketinggian hingga 4 meter juga terjadi di Selat Sumba bagian barat dan juga Selat Sape bagian selatan.
Ia menjelaskan sementara itu kondisi gelombang dengan ketinggian 4 - 5 meter juga melanda Samudera Hindia di bagian selatan Kabupaten Sabu Raijua dan Pulau Sumba.
Kondisi gelombang di Samudera Hindia ini, kata dia dikategorikan sangat tinggi sehingga berisiko tinggi terhadap kapal berukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar.
Sementara itu berdasarkan analisis kondisi sinoptik umumnya angin bertiup dari arah timur laut ke tenggara dengan kecepatan 2 - 6 Skala Beaufort.
Terhadap kondisi gelombang tinggi ini, Syaiful Hadi mengimbau agar operator kapal penumpang maupun para nelayan agar meningkatkan kewaspadaan saat hendak berlayar agar tidak terjadi kecelakaan di laut.
Baca juga: BMKG deteksi 11 titik panas di wilayah NTT
Baca juga: 11 daerah di NTT alami kekeringan ekstrem panjang
"Potensi gelombang 2,5 - 4 meter beresiko tinggi terhadap kapal nelayan dan juga kapal feri," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau BMKG Syaiful Hadi di Kupang, Senin, (26/7).
Selain di Laut Sawu, potensi gelombang dengan ketinggian hingga 4 meter juga terjadi di Selat Sumba bagian barat dan juga Selat Sape bagian selatan.
Ia menjelaskan sementara itu kondisi gelombang dengan ketinggian 4 - 5 meter juga melanda Samudera Hindia di bagian selatan Kabupaten Sabu Raijua dan Pulau Sumba.
Kondisi gelombang di Samudera Hindia ini, kata dia dikategorikan sangat tinggi sehingga berisiko tinggi terhadap kapal berukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar.
Sementara itu berdasarkan analisis kondisi sinoptik umumnya angin bertiup dari arah timur laut ke tenggara dengan kecepatan 2 - 6 Skala Beaufort.
Terhadap kondisi gelombang tinggi ini, Syaiful Hadi mengimbau agar operator kapal penumpang maupun para nelayan agar meningkatkan kewaspadaan saat hendak berlayar agar tidak terjadi kecelakaan di laut.
Baca juga: BMKG deteksi 11 titik panas di wilayah NTT
Baca juga: 11 daerah di NTT alami kekeringan ekstrem panjang