Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ende, di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur memperbanyak pengetesan kepada masyarakat guna penanganan pandemi COVID-19 saat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyakarat (PPKM) di daerah itu.
"Karena kita masih ada kelemahan ditesing dan juga 'tracing' (pelacakan) maka kita fokus untuk perbanyak ini di mana setiap hari ditargetkan harus ada 1.379 tes yang dilakukan," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Ende Aries Dewi Lestari dalam keterangan yang diterima di Kupang, Jumat, (13/8).
Ia mengemukakan hal itu berkaitan dengan upaya penanganan penularan COVID-19 di Kabupaten Ende saat PPKM level 4 di daerah itu.
Dia menjelaskan pengetesan dan pelacakan kasus sebelumnya mengalami kendala di lapangan, antara lain berupa penolakan warga yang takut ketahuan terpapar COVID-19 dan dibawa ke tempat karantina terpusat.
Oleh karena itu, kata dia, Bupati Ende Achmad Djafar telah membentuk tim percepatan testing dan pelacakan kasus yang dipimpin langsung Komandan Kodim 1602/Ende.
Dalam pelaksanaan tes, kata dia, didukung petugas kesehatan dari puskesmas-puskesmas yang ditunjuk pemerintah daerah untuk melakukan tes antigen.
"Kita sudah berkoordinasi agar upaya ini secepatnya dilakukan karena waktu juga tidak banyak sampai 16 Agustus mendatang sehingga kalau tesnya tidak berjalan pasti Ende akan PPKM level 4 terus," katanya.
Dewi Lestari mengatakan dari sisi kesiapan sumber daya, pemerintah kabupaten telah memutuskan merekrut tenaga kesehatan yang berstatus honor atau sukarela di puskesmas untuk melakukan tes antigen kepada warga yang terlacak.
Terkait dengan logistik, kata dia, dibutuhkan sekitar 10 ribu alat tes antigen untuk mendukung pemenuhan target yang ditetapkan dalam pengetesan tersebut.
"Saat ini kita ada empat ribu alat yang akan digunakan dulu dan kita juga sedang pesan untuk penambahan," katanya.
Baca juga: Ende mulai jalankan PPKM level 4
Baca juga: Ende batalkan ritual adat Taga Kamba jelang HUT Kemerdekaan
"Karena kita masih ada kelemahan ditesing dan juga 'tracing' (pelacakan) maka kita fokus untuk perbanyak ini di mana setiap hari ditargetkan harus ada 1.379 tes yang dilakukan," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Ende Aries Dewi Lestari dalam keterangan yang diterima di Kupang, Jumat, (13/8).
Ia mengemukakan hal itu berkaitan dengan upaya penanganan penularan COVID-19 di Kabupaten Ende saat PPKM level 4 di daerah itu.
Dia menjelaskan pengetesan dan pelacakan kasus sebelumnya mengalami kendala di lapangan, antara lain berupa penolakan warga yang takut ketahuan terpapar COVID-19 dan dibawa ke tempat karantina terpusat.
Oleh karena itu, kata dia, Bupati Ende Achmad Djafar telah membentuk tim percepatan testing dan pelacakan kasus yang dipimpin langsung Komandan Kodim 1602/Ende.
Dalam pelaksanaan tes, kata dia, didukung petugas kesehatan dari puskesmas-puskesmas yang ditunjuk pemerintah daerah untuk melakukan tes antigen.
"Kita sudah berkoordinasi agar upaya ini secepatnya dilakukan karena waktu juga tidak banyak sampai 16 Agustus mendatang sehingga kalau tesnya tidak berjalan pasti Ende akan PPKM level 4 terus," katanya.
Dewi Lestari mengatakan dari sisi kesiapan sumber daya, pemerintah kabupaten telah memutuskan merekrut tenaga kesehatan yang berstatus honor atau sukarela di puskesmas untuk melakukan tes antigen kepada warga yang terlacak.
Terkait dengan logistik, kata dia, dibutuhkan sekitar 10 ribu alat tes antigen untuk mendukung pemenuhan target yang ditetapkan dalam pengetesan tersebut.
"Saat ini kita ada empat ribu alat yang akan digunakan dulu dan kita juga sedang pesan untuk penambahan," katanya.
Baca juga: Ende mulai jalankan PPKM level 4
Baca juga: Ende batalkan ritual adat Taga Kamba jelang HUT Kemerdekaan