Kupang (ANTARA) - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Nusa Tenggara Timur Julie Sutrisno Laiskodat mengatakan NTT mendapatkan alokasi bantuan untuk 1.000 pelaku wirausaha tenun dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
"Alokasi bantuan ini dari hasil kerja sama Dewan Kerajinan Nasional bekerja sama dengan Kemendikbudristek melalui program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) dan dari hasil lobi kita akhirnya NTT mendapatkan alokasi 1.000 orang," katanya di Kupang, NTT, Selasa, (24/8).
Anggota DPR RI dari daerah pemilihan NTT itu mengatakan program ini dihadirkan sebagai bagian dari upaya mendorong pemulihan ekonomi masyarakat melalui pertumbuhan wirausaha muda.
Nantinya, kata dia, masing-masing calon wirausaha tenun akan mendapatkan dukungan dana senilai Rp6 juta untuk menjalankan usaha menenun tenun ikat.
Julie menjelaskan berdasarkan petunjuk teknis program, sasaran penerima manfaat program ini dibatasi yakni hanya diperuntukkan bagi warga yang berusia antara 15-25 tahun.
"Dan juga, warga yang tidak sekolah, sudah selesai sekolah, namun belum mendapatkan pekerjaan atau masih menganggur," katanya.
Ia menjelaskan dana bantuan program akan dimanfaatkan untuk kegiatan pelatihan menenun serta pembelian alat tenun dan benang sehingga bisa menjalankan wirausaha menenun.
Lebih lanjut, Julie menjelaskan saat ini Dekranasda NTT bekerja sama dengan SMK Negeri 4 Kota Kupang menggelar pelatihan membuat alat tenun secara bertahap untuk 22 warga, masing-masing berasal dari 22 kabupaten/kota se-NTT.
Para peserta pelatihan tersebut, kata dia, selanjutnya akan memproduksi alat tenun yang dijual kepada penerima manfaat program wirausaha tersebut.
Baca juga: Dekranasda NTT gandeng SMK latih warga produksi alat tenun
Sementara itu, pasokan bahan pendukung seperti benang akan disediakan melalui dekranasda di tingkat kabupaten/kota dengan standar yang sesuai dengan permintaan pasar.
Baca juga: Dekranasda NTT terus beli produk tenun ikat warga selama pendemi
"Jadi kita persiapkan dari hulu hingga hilir, ada program, sudah ada keahlian dan peralatan pendukungnya siap sehingga usaha menenun bisa langsung dimulai," katanya.
"Alokasi bantuan ini dari hasil kerja sama Dewan Kerajinan Nasional bekerja sama dengan Kemendikbudristek melalui program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) dan dari hasil lobi kita akhirnya NTT mendapatkan alokasi 1.000 orang," katanya di Kupang, NTT, Selasa, (24/8).
Anggota DPR RI dari daerah pemilihan NTT itu mengatakan program ini dihadirkan sebagai bagian dari upaya mendorong pemulihan ekonomi masyarakat melalui pertumbuhan wirausaha muda.
Nantinya, kata dia, masing-masing calon wirausaha tenun akan mendapatkan dukungan dana senilai Rp6 juta untuk menjalankan usaha menenun tenun ikat.
Julie menjelaskan berdasarkan petunjuk teknis program, sasaran penerima manfaat program ini dibatasi yakni hanya diperuntukkan bagi warga yang berusia antara 15-25 tahun.
"Dan juga, warga yang tidak sekolah, sudah selesai sekolah, namun belum mendapatkan pekerjaan atau masih menganggur," katanya.
Ia menjelaskan dana bantuan program akan dimanfaatkan untuk kegiatan pelatihan menenun serta pembelian alat tenun dan benang sehingga bisa menjalankan wirausaha menenun.
Lebih lanjut, Julie menjelaskan saat ini Dekranasda NTT bekerja sama dengan SMK Negeri 4 Kota Kupang menggelar pelatihan membuat alat tenun secara bertahap untuk 22 warga, masing-masing berasal dari 22 kabupaten/kota se-NTT.
Para peserta pelatihan tersebut, kata dia, selanjutnya akan memproduksi alat tenun yang dijual kepada penerima manfaat program wirausaha tersebut.
Baca juga: Dekranasda NTT gandeng SMK latih warga produksi alat tenun
Sementara itu, pasokan bahan pendukung seperti benang akan disediakan melalui dekranasda di tingkat kabupaten/kota dengan standar yang sesuai dengan permintaan pasar.
Baca juga: Dekranasda NTT terus beli produk tenun ikat warga selama pendemi
"Jadi kita persiapkan dari hulu hingga hilir, ada program, sudah ada keahlian dan peralatan pendukungnya siap sehingga usaha menenun bisa langsung dimulai," katanya.