Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sumba melatih puluhan warga Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur untuk memproduksi suvenir atau cindera mata sebagai usaha ekonomi kreatif guna mendukung pengembangan desa wisata di daerah itu.
"Pelatihan ini menyasar ibu-ibu di Kecamatan Kanatang sebanyak 26 orang yang dilatih membuat souvenir khas Sumba sehingga bisa disuguhkan untuk mendukung Desa Kuta sebagai desa wisata," kata Manager PLN UP3 Sumba Blasius Gani dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis (14/10).
Ia menjelaskan dalam pelatihan itu warga dilatih membuat berbagai cindera mata dengan berbagai motif khas Sumba seperti bros, kalung, anting, bando, tali masker berbahan kain penca tenun Sumba, dan kerang laut.
Blasius mengatakan pelatihan yang digelar melalui program tanggung jawab sosial perusahaan PLN itu juga merupakan bagian dari komitmen mendukung SDG’s (Sustainibility Development Goals) atau pembangunan berkelanjutan.
"Produk-produk ekonomi kreatif yang dihasilkan dari pelatihan ini juga berbasis dari bahan daur ulang," katanya.
Baca juga: Semua desa di Sabu Raijua terhubung jaringan listrik
Baca juga: PLN NTT: 1.451 pelanggan manfaatkaan promo tambah daya listrik
Blasius berharap, pelatihan ini mampu memberikan bekal keterampilan yang bagus bagi para peserta bisa memproduksi produk ekonomi kreartif yang dipasarkan sebagai sumber penghasilan.
"Jika warga bisa menghasilkan produk ekonomi kreatif yang bernilai jual tentu akan lebih mudah dipasarkan," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Sumba Timur Niko Pandaranga pelatihan ini tentu sangat berarti bagi warga apalagi di tengah situasi pandemi COVID-19.
"Ini tentu potensi usaha ekonomi warga perlu kita perkuat sehingga bisa menjadi sumber pendapatan," katanya.
Berbagai produk yang dihasilkan melalui pelatihan tersebut selanjutnya akan dibantu dari sisi pemasaran melalui pihak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) setempat.
"Pelatihan ini menyasar ibu-ibu di Kecamatan Kanatang sebanyak 26 orang yang dilatih membuat souvenir khas Sumba sehingga bisa disuguhkan untuk mendukung Desa Kuta sebagai desa wisata," kata Manager PLN UP3 Sumba Blasius Gani dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis (14/10).
Ia menjelaskan dalam pelatihan itu warga dilatih membuat berbagai cindera mata dengan berbagai motif khas Sumba seperti bros, kalung, anting, bando, tali masker berbahan kain penca tenun Sumba, dan kerang laut.
Blasius mengatakan pelatihan yang digelar melalui program tanggung jawab sosial perusahaan PLN itu juga merupakan bagian dari komitmen mendukung SDG’s (Sustainibility Development Goals) atau pembangunan berkelanjutan.
"Produk-produk ekonomi kreatif yang dihasilkan dari pelatihan ini juga berbasis dari bahan daur ulang," katanya.
Baca juga: Semua desa di Sabu Raijua terhubung jaringan listrik
Baca juga: PLN NTT: 1.451 pelanggan manfaatkaan promo tambah daya listrik
Blasius berharap, pelatihan ini mampu memberikan bekal keterampilan yang bagus bagi para peserta bisa memproduksi produk ekonomi kreartif yang dipasarkan sebagai sumber penghasilan.
"Jika warga bisa menghasilkan produk ekonomi kreatif yang bernilai jual tentu akan lebih mudah dipasarkan," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Sumba Timur Niko Pandaranga pelatihan ini tentu sangat berarti bagi warga apalagi di tengah situasi pandemi COVID-19.
"Ini tentu potensi usaha ekonomi warga perlu kita perkuat sehingga bisa menjadi sumber pendapatan," katanya.
Berbagai produk yang dihasilkan melalui pelatihan tersebut selanjutnya akan dibantu dari sisi pemasaran melalui pihak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) setempat.