Oleh Kornelis Kaha
Kupang,(AntaraNews NTT) - Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT Benny K Harman dan Beny Litelnoni atau Paket Harmoni akan memanfaatkan media sosial guna mencegah tindak pidana Korupsi di wilayah itu.
"Paket Harmoni akan memanfaatkan media sosial untuk mendapatkan laporan jika ada kasus tindak pidana korupsi di lingkungan pemerintah di NTT," kata Calon Gubernur NTT Benny Litelnoni dalam debat putaran ke-2 yang digelar di Studio INews TV , Jakarta Selasa (8/5) malam dengan tema "Penataan Birokrasi dan Pemberantasan Korupsi"
Paket Harmoni sendiri lanjutnya juga akan merombak birokrasi dengan inovasi birokrasi sesuai dengan era teknologi guna mencegah korupsi.
Bahkan paket Harmoni menjanjikan akan membuat tim pemberantasan korupsi langsung di bawah gubernur jika keduanya terpilih untuk memimpin NTT.
"Bilamana kami dipercaya masyarakat NTT maka kami akan melakukan penataan birokrasi yang baik, salah satunya dengan menguatkan basis media sosial," tegasnya.
Pasangan yang diususng Partai Demokrat, PKS dan PKPI ini meyakini dengan menerapkan cara itu birokrasi di NTT akan berjalan dengan baik.
"Disisi lain juga dalam rangka pencegahan korupsi kami akan menerapkan sistem informasi dan komunikasi daring atau online dalam birokrasi pemerintah di NTT," tambahnya.
Hal tersebut dilakukan seperti dalam urusan pemerintahan dengan sistem, e-planning, e-budgeting serta e-dokumen. Semua itu dilakukan untuk mencega zona korupsi. Pihaknya juga akan membuat khusus pengaduan masyarakat berupa pengaduan secara daring, , medsos, email dengan tujuan untuk menampung pengaduan dari masyarakat," ujarnya.
Untuk diketahui, empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTT yang bertarung dalam pilkada serentak 2018 di antaranya adalah nomor urut satu, Esthon L Foenay-Christian Rotok (Esthon-Chris). Keduanya diusung oleh Partai Gerindra dan PAN.
Nomor urut dua, Marianus Sae-Emilia Nomleni, diusung PDI Perjuangan dan PKB, nomor urut tiga, Benny K Harman-Benny A Litelnoni (Harmoni) diusung Partai Demokrat, PKPI dan PKS.
Serta nomor urut empat Viktor Bungtilu Laiskodat-Josef Nae Soi yang diusung Partai Golkar, Nasdem, Hanura dan PPP.
Kupang,(AntaraNews NTT) - Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT Benny K Harman dan Beny Litelnoni atau Paket Harmoni akan memanfaatkan media sosial guna mencegah tindak pidana Korupsi di wilayah itu.
"Paket Harmoni akan memanfaatkan media sosial untuk mendapatkan laporan jika ada kasus tindak pidana korupsi di lingkungan pemerintah di NTT," kata Calon Gubernur NTT Benny Litelnoni dalam debat putaran ke-2 yang digelar di Studio INews TV , Jakarta Selasa (8/5) malam dengan tema "Penataan Birokrasi dan Pemberantasan Korupsi"
Paket Harmoni sendiri lanjutnya juga akan merombak birokrasi dengan inovasi birokrasi sesuai dengan era teknologi guna mencegah korupsi.
Bahkan paket Harmoni menjanjikan akan membuat tim pemberantasan korupsi langsung di bawah gubernur jika keduanya terpilih untuk memimpin NTT.
"Bilamana kami dipercaya masyarakat NTT maka kami akan melakukan penataan birokrasi yang baik, salah satunya dengan menguatkan basis media sosial," tegasnya.
Pasangan yang diususng Partai Demokrat, PKS dan PKPI ini meyakini dengan menerapkan cara itu birokrasi di NTT akan berjalan dengan baik.
"Disisi lain juga dalam rangka pencegahan korupsi kami akan menerapkan sistem informasi dan komunikasi daring atau online dalam birokrasi pemerintah di NTT," tambahnya.
Hal tersebut dilakukan seperti dalam urusan pemerintahan dengan sistem, e-planning, e-budgeting serta e-dokumen. Semua itu dilakukan untuk mencega zona korupsi. Pihaknya juga akan membuat khusus pengaduan masyarakat berupa pengaduan secara daring, , medsos, email dengan tujuan untuk menampung pengaduan dari masyarakat," ujarnya.
Untuk diketahui, empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTT yang bertarung dalam pilkada serentak 2018 di antaranya adalah nomor urut satu, Esthon L Foenay-Christian Rotok (Esthon-Chris). Keduanya diusung oleh Partai Gerindra dan PAN.
Nomor urut dua, Marianus Sae-Emilia Nomleni, diusung PDI Perjuangan dan PKB, nomor urut tiga, Benny K Harman-Benny A Litelnoni (Harmoni) diusung Partai Demokrat, PKPI dan PKS.
Serta nomor urut empat Viktor Bungtilu Laiskodat-Josef Nae Soi yang diusung Partai Golkar, Nasdem, Hanura dan PPP.