Labuan Bajo, NTT (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap dampak bencana dari perubahan cuaca yang terjadi di musim hujan ini.
"Setiap masyarakat harus punya kesiapan mitigasi bencana," kata Bupati Manggarai Timur Agas Andreas melalui Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur Jefrin Haryanto ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Selasa, (16/11).
Berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak hujan lebat di Manggarai, sembilan kecamatan di Manggarai Timur harus waspada terdampak banjir dan tanah longsor.
Sembilan kecamatan tersebut yakni Elar Selatan, Kota Komba, Sambi Rampas, Elar, Poco Ranaka Timur, Borong, Poco Ranaka, Rana Mese, dan Lamba Leda.
Jefrin mengingatkan masyarakat di wilayah tersebut untuk tetap tenang, tapi waspada dengan memperbarui informasi seputar cuaca baik melalui media massa maupun media sosial.
Dia juga menyarankan masyarakat berhati-hati jika hendak melakukan aktivitas di luar rumah.
Selain waspada terhadap bencana alam, dia juga mengajak masyarakat untuk waspada terhadap penyakit demam berdarah yang muncul di setiap musim hujan.
Masyarakat juga diminta tetap menaati protokol kesehatan agar tidak ada lagi kasus COVID-19 di Manggarai Timur.
Dihubungi terpisah Kepala Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega Manggarai Decky Irmawan mengatakan sembilan wilayah tersebut harus mewaspadai dampak dari hujan lebat yang berlaku 16 November 2021 hingga 17 November 2021.
Beberapa dampak yang akan ditimbulkan hujan lebat antara lain gangguan jangka pendek terhadap layanan air bersih/minum, listrik, gas, operasional sekolah, dan rumah sakit.
Hujan lebat juga akan menyebabkan jalanan basah dan licin, serta jarak pandang menjadi berkurang.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap longsor atau guguran bebatuan, genangan air di daerah pesisir atau dataran rendah, serta aliran puing, lahar atau lumpur dalam skala kecil.
Selain itu, banjir yang menggenangi sebagian jalanan dan pemukiman serta aliran banjir akan mengganggu aktivitas masyarakat dalam skala kecil.
BMKG pun menyarankan warga untuk mencari informasi melalui pihak-pihak terkait kebencanaan.
Baca juga: Manggarai Timur perluas jangkauan pelayanan vaksinasi COVID-19
Baca juga: BPBD Matim minta warga waspadai longsor akibat hujan deras
"Setiap masyarakat harus punya kesiapan mitigasi bencana," kata Bupati Manggarai Timur Agas Andreas melalui Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur Jefrin Haryanto ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Selasa, (16/11).
Berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak hujan lebat di Manggarai, sembilan kecamatan di Manggarai Timur harus waspada terdampak banjir dan tanah longsor.
Sembilan kecamatan tersebut yakni Elar Selatan, Kota Komba, Sambi Rampas, Elar, Poco Ranaka Timur, Borong, Poco Ranaka, Rana Mese, dan Lamba Leda.
Jefrin mengingatkan masyarakat di wilayah tersebut untuk tetap tenang, tapi waspada dengan memperbarui informasi seputar cuaca baik melalui media massa maupun media sosial.
Dia juga menyarankan masyarakat berhati-hati jika hendak melakukan aktivitas di luar rumah.
Selain waspada terhadap bencana alam, dia juga mengajak masyarakat untuk waspada terhadap penyakit demam berdarah yang muncul di setiap musim hujan.
Masyarakat juga diminta tetap menaati protokol kesehatan agar tidak ada lagi kasus COVID-19 di Manggarai Timur.
Dihubungi terpisah Kepala Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega Manggarai Decky Irmawan mengatakan sembilan wilayah tersebut harus mewaspadai dampak dari hujan lebat yang berlaku 16 November 2021 hingga 17 November 2021.
Beberapa dampak yang akan ditimbulkan hujan lebat antara lain gangguan jangka pendek terhadap layanan air bersih/minum, listrik, gas, operasional sekolah, dan rumah sakit.
Hujan lebat juga akan menyebabkan jalanan basah dan licin, serta jarak pandang menjadi berkurang.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap longsor atau guguran bebatuan, genangan air di daerah pesisir atau dataran rendah, serta aliran puing, lahar atau lumpur dalam skala kecil.
Selain itu, banjir yang menggenangi sebagian jalanan dan pemukiman serta aliran banjir akan mengganggu aktivitas masyarakat dalam skala kecil.
BMKG pun menyarankan warga untuk mencari informasi melalui pihak-pihak terkait kebencanaan.
Baca juga: Manggarai Timur perluas jangkauan pelayanan vaksinasi COVID-19
Baca juga: BPBD Matim minta warga waspadai longsor akibat hujan deras